Lihat ke Halaman Asli

Model Pembelajaran Dapat Menciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan

Diperbarui: 8 Desember 2022   19:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika seorang guru mengajar di dalam kelas, tentu menginginkan siswanya bisa menerima pembelajaran yang diberikan. Selaras dengan moto di beberapa tempat pelayanan "Anda puas kami pun senang". Begitu pula yang dirasakan oleh guru. 

Jika siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik dan difasilitasi oleh guru sesuai kebutuhan siswa, maka kita sebagai guru pasti akan merasakan kebahagiaan yang luar biasa karena tujuan dari pembelajaran itu sudah tercapai dengan baik. 

Pada satu sisi, guru pasti tidak terlepas dari permasalahan yang timbul di dalam kelas karena memiliki siswa dengan berbagai macam karakter. Adapun pengalaman yang dapat dibagikan untuk mengatasi kemampuan siswa memahami informasi dalam bentuk tabel terkait teks berita. Ada beberapa kondisi yang menjadi latar belakang masalah di dalam pembelajaran. 

Pertama, LKDP yang disusun guru dalam pembelajaran belum tepat sehingga siswa tidak paham cara membaca informasi yang dibuat dalam bentuk tabel. Kedua, Petunjuk cara membaca informasi dalam tabel belum mendetail sehingga siswa sulit untuk memahaminya. Ketiga, Guru hanya berpedoman pada buku paket sehingga siswa kurang tertarik untuk membaca petunjuk yang tertulis di dalam buku paket.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai adalah mengatasi kemampuan siswa memahami informasi dalam bentuk tabel terkait teks berita. Praktik ini penting untuk dibagikan karena praktik ini bisa mejadi referensi bagi guru lain. 

Guru lain bisa mengetahui manfaat ketika menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dapat mengatasi permasalahan dalam pembelajaran. Pada praktik ini, saya akan paparkan penggunaan media pembelajaran untuk mendukung pemahaman siswa ketika belajar dengan membuat LKPD yang disesuaikan dengan karakteristik siswa, serta didukung dengan menggunakan model pembelajaran TGT.

Hal ini penting dibagikan karena berdasarkan praktik pengalaman lapangan (PPL) yang dilakukan banyak terjadi perubahan pada siswa yang berdampak pada proses pembelajaran. 

Beberapa hal yang dialami siswa antara lain: (1) siswa sudah mulai aktif dalam kegiatan diskusi, (2) beberapa siswa masih ada yang tidak mau ikut berdiskusi dengan anggota kelompok, (3) siswa masih malu menyampaikan pendapatnya, (4) siswa semangat dalam berkompetisi, (5) siswa berkolaborasi dengan anggota kelompok, (6) guru mulai menerapkan pembelajaran inovatif, dan (7) guru mampu merancang pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.

Selain itu, kondisi yang juga menjadi latar belakang masalah adalah kurangnya penggunaan media yang bervariasi dan menarik dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu, guru membuat sumber belajar secara mandiri berupa LKPD. LKPD yang dibuat berdasarkan pertimbangan dari karakteristik dan kesulitan siswa dalam memahami petunjuk tugas yang diberikan. 

Selain sumber belajar, model pembelajaran juga sangat penting untuk diterapkan dalam pembelajaran agar suasana belajar tidak monoton dan membosankan bagi siswa. Maka dari itu, guru menggunakan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) untuk menciptakan suasana yang menarik dan menantang bagi siswa ketika belajar.

Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik ini yaitu membuat RPP, melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP, mendokumentasikan proses pembelajaran, melakukan refleksi kegiatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline