Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Sistem K3 dalam Industri Otomotif

Diperbarui: 11 Juni 2020   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Di dunia otomotif tentunya banyak sekali benda-benda berbahaya yang dapat menimbulkan risiko kecelakaan pada pekerja. tentunya setiap perusahaan akan berusaha untuk menghindari dan meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja karena menimbulkan kerugian bagi pekerja maupun perusahaan. pada artikel kali ini tentunya akan dibahas penerapan sistem K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) apa saja yang diperlukan dalam bekerja di industri otomotif.

1. Memasang rambu-rambu K3

Rambu-rambu K3 perlu ditempatkan pada area yang mudah dilihat oleh pekerja. dengan adanya rambu-rambu tersebut tentunya dapat meminimalisir risiko dari bahaya yang dapat ditimbulkan.

2. Penempatan alat-alat yang baik dan benar

Tentunya disebuah bengkel banyak ditemui bahan-bahan yang mudah terbakar, membuat lantai menjadi licin, dan tajam. Agar tidak menimbulkan bahaya, alat-alat  tersebut perlu ditempatkan pada tempatnya dengan rapi dan baik. Penempatan alat-alat di lemari yang tersusun rapi juga dapat mempermudah untuk mencari alat yang dibutuhkan.

3. Penerangan ruangan yang tepat

Penerangan yang pada sebuah bengkel tentunya akan sangat berpengaruh terhadap pekerjaan yang dilakukan. Penerangan dari cahaya matahari tentunya hal yang sering dimanfaatkan pekerja bengkel, namun untuk bengkel yang besar perlu ditambahkan penerangan dari lampu karena tidak selalu mendapatkan cahaya matahari. Tempat kerja yang redup tentunya dapat merusak mata montir.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline