Ketika tawamu sirna dan sepi mulai merajai relung yang tak terperi
Bayangmu yang teduh ikut menghilang bersama senja yang kau kagumi
Denting jam nan berharga di saat rembulan menaiki tahta
Berujung duka, merajai pikiran juga melumpuhkan ragaKukira yang kau kata itu hanyalah gurauan semata
Kau kata cinta itu tak terbatas oleh waktu pun tersekat oleh anca
Sungguh ini akan menjadi penantian panjang yang tak sudah
Disaat kumengerti bahwa hadirmu hanyalah niskala semata
Juga ragamu yang telah bercerai dengan tanggungan dunia
; selamanyaTanggamus, 20 April 2020
Image by Canva
#puisi #writer
#poem #Ramadhan2020
#sajak #stayathome
#quote #canva