Lihat ke Halaman Asli

Firman Fadilah

Simple man with a simple love.

Puisi: Penantian Panjang

Diperbarui: 29 Juni 2020   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by Canva

Ketika tawamu sirna dan sepi mulai merajai relung yang tak terperi
Bayangmu yang teduh ikut menghilang bersama senja yang kau kagumi
Denting jam nan berharga di saat rembulan menaiki tahta
Berujung duka, merajai pikiran juga melumpuhkan raga

Kukira yang kau kata itu hanyalah gurauan semata
Kau kata cinta itu tak terbatas oleh waktu pun tersekat oleh anca
Sungguh ini akan menjadi penantian panjang yang tak sudah
Disaat kumengerti bahwa hadirmu hanyalah niskala semata
Juga ragamu yang telah bercerai dengan tanggungan dunia
; selamanya

Tanggamus, 20 April 2020

Image by Canva

#puisi #writer
#poem #Ramadhan2020
#sajak #stayathome
#quote #canva




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline