Lihat ke Halaman Asli

Muhammad FirmanAdi

Saya adalah seorang mahasiswa aktif jurusan Komunikasi di SV IPB

Jakasunda, Sanggar Seni yang Hidupkan Kembali Kesenian Sunda

Diperbarui: 22 Mei 2019   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hendi, warga Menteng Bogor Barat  - dokpri

Bogor (21/05/19) Berlokasi di Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat terdapat sebuah sanggar seni di kediaman sederhana milik seorang warga bernama Hendi. Sanggar ini dikenal bernama sanggar Jakasunda.

Didirikan pada tahun 2010 oleh seorang pecinta seni bernama Hendi, sanggar ini berfokus untuk melestarikan budaya sunda beserta nilai-nilai luhurnya. Sanggar Jakasunda merupakan sebuah sanggar seni yang berfokus pada pelestarian kebudayaan sunda khususnya alat musik Celempung dan Karinding.

Berawal dari ketertarikan Hendi beserta rekan-rekanya meihat sebuah pertunjukan seni, menjadikan Hendi berinisiatif untuk kembali menghidupkan Celempung dan Karinding. Celempung dan Karinding sendiri adalah alat musik khas sunda yang sudah lama ditinggalkan oleh masyarakat.

Saat ini Jakasunda beranggotakan kurang lebih 7 personil yang aktif melakukan latihan setiap Jumat malam. Dengan membawakan berbagai lagu daerah sunda, sanggar ini sering mendapat undangan untuk mengisi berbagai macam acara di Kota Bogor dan sekitarnya.

Berbagai macam prestasi sering diperoleh oleh group seni ini. Salah satunya Jakasunda pernah mendapat sebuah kehormatan untuk mengisi sebuah acara kenegaraan yang dihadiri oleh perwakilan Jepang. Selain itu juga sering mendapat undangan untuk hadir dalam program acara tv nasional.

Hendi sebagai inisiator Jakasunda menjelaskan "kita mendirikan sanggar ini karena ingin melestarikan nilai-nilai adab yang telah lama hilang dari masyarakat, seperti sopan santun, dan sebagainya. Melalui seni ini kita memberikan pesan"

Selain berfokus pada kegiatan bermusik, sanggar ini juga membuat produk kerajinan yang bahkan saat ini banyak diekspor hingga ke luar negeri. "Kita disini juga membuat hand craft, kerajinan ya selain bermusik. Ya meskipun produksinya terbatas, karena bahan baku, tapi alhamdulillah bisa sampai diekspor".

Kedepanya Hendi bersama rekan-rekanya berharap bahwa masyarakat Indonesia terutama generasi muda untuk bisa lebih menghargai kebudayaan sendiri bahkan bisa mengembangkanya. Sebab jika bukan generasi penerus maka siapa lagi yang akan menjaga aset berharga milik bangsa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline