Lihat ke Halaman Asli

Firliana Ridonah

Psikologi Universitas Brawijaya

Pedofilia: Kelainan Mental atau Kelainan Saraf Otak?

Diperbarui: 24 November 2022   03:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pedofilia adalah orang dewasa yang memiliki ketertarikan, fantasi bahkan melibatkan aktivitas seksual dengan anak di bawah usia 13 tahun. Perilaku tersebut antara lain memaksa si anak untuk menonton si pelaku yang sedang masturbasi, memegang alat kelamin anak bahkan sampai melakukan hubungan seksual dengan si anak. Orang yang mengidap pedofilia bisa disebut pedofil jika usia pelaku minimal 16 tahun.

1. Gejala-gejala pedofilia

  • Memiliki khayalan dan dorongan seksual terhadap anak-anak yang belum memasuki masa pubertas
  • Selalu berfantasi dan menfokuskan khayalan terhadap anak-anak secara intens dan konsisten lebih dari 6 bulan
  • Kurang memiliki ketertarikan dan minat tehadap lawan jenis yang sudah dewasa atau mengalami masa pubertas

2. Penyebab pedofilia

  • Memiliki latar belakang pelecehan seksual pada masa kanak-kanak
  • Memiliki kontak terbatas pada masa remaja (jarang berhubungan dengan teman sebaya)
  • Memiliki ibu dengan riwayat gangguan psikiatri
  • Memiliki IQ yang rendah

3. Pedofilia terjadi karena kelainan mental atau kelainan saraf otak?

Pedofilia merupakan salah satu bentuk gangguan seksual serta penyimpangan seksual yang kerap terjadi di dalam lingkup masyarakat, hal ini banyak menjadi perdebatan tentang penyebab mengapa pedofilia dapat terjadi. 

Beberapa orang akan mengatakan bahwa pedofilia terjadi karena kelainan mental seseorang dan beberapa mengatakan bahwa pedofilia terjadi karena ada nya gangguan saraf yang terjadi di jaringan otak. Benarkan hal tersebut?

Para ahli mengatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya kondisi ini adalah karena adanya gangguan neurotransmiter, yaitu saraf pembawa pesan atau isyarat dari otak ke bagian tubuh yang lain terganggu. 

Selain itu, masih ada faktor menyebab mengapa kondisi ini bisa terjadi seperti faktor psikologis sosial, latar belakang keluarga hingga trauma di masa lalu. Namun, kasus semacam ini angkanya tidak cukup banyak.

Sejauh ini, gangguan pada saraf otak menjadi faktor pemicu seseorang menjadi pedofil yang paling bisa diterima. Sebab sudah ada beberapa penelitian terkait kondisi ini, dan rata-rata hasilnya menggambarkan pedofil memiliki IQ yang rendah dan ingatan jangka pendek, kurangnya white matter pada otak, kadar testosteron rendah, serta masalah-masalah pada otak.

Dapat disimpulkan bahwa alasan kuat terjadinya pedofilia adalah karena gangguan saraf otak yang terjadi pada pelaku pedofilia. 

4. Teknik penanganan pedofilia

  • Teknik fisiologis, dibuat berdasarkan fakta bahwa dorongan seksual dapat dikurangi dengan kastrasi dan pemberian hormon
  • Psikoterapi tradisional, beberapa penelitian menganjurkan psikoterapi tradisional dapat membantu bila dikombinasi dengan terapi perilaku.  
  • Pendekatan perilaku, teknik ini bertujuan untuk meningkatkan interaksi seksual kepada orang dewasa dan mengurangi keinginan untuk beraktivitas seksual terhadap anak-anak.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline