Sebelum lanjut pada pokok utama bahasan dalam artikel ini, saya mau membuat disclaimer terlebih dahulu agar tak terjadi kesalahpahaman.
Tulisan ini bukan untuk membela kaum Zionis Israel atau menegasikan perjuangan rakyat Palestina untuk kembali mendapatkan kemerdekaan negaranya.
Artikel ini semata-mata melihatnya dari sisi kemanusian, sekaligus menegaskan bahwa atas alasan apapun terorisme tak memiliki tempat di muka bumi ini.
Hari ini 5 September 49 tahun lalu, penyelenggaraan pesta olahraga 4 tahunan Olimpiade 1972 di Munich harus berakhir pilu, alih-alih penuh kegembiraan dan pantulan semangat seperti sebuah pesta olahraga biasanya terjadi.
Peristiwa terorisme terjadi dengan melakukan penyanderaan terhadap para atlet Israel yang tengah berlaga di Olimpiade Munich.
Aksi tetorisme ini dilakukan oleh salah satu faksi dalam Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang menamakan dirinya kelompok "Black September"
Melansir situs History.Com, saat itu kelompok garis keras yang kerap melakukan aksi terorisme ini awalnya akan meneror Israel dengan melakukan serangkaian aksi pembajakan pesawat.
Namun, lantaran penjagaan dan pengawasan yang dilakukan otoritas penerbangan sangat ketat sehingga tak memungkinkan melakukan aksi tersebut, kelompok Black September mengalihkan sasaran dengan menyerang perkampungan atlet peserta Olimpiade Munich 1972, dengan sasaran atlet-atlet Israel.
Tepat tanggal 5 September 1972 dini hari 7 orang anggota Black September menyerang apartemen yang ditempati oleh atlet-atlet Israel.
Dalam serangan tersebut 2 orang atlet Israel tewas ditempat sementara 9 lainnya dijadikan sandera.