Lihat ke Halaman Asli

Efwe

TERVERIFIKASI

Officer yang Menulis

Bukan karena Banjir Anies Baswedan Dibully

Diperbarui: 26 Februari 2020   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liputan6.com

Banjir lagi... banjir lagi, seminggu 3 kali banjir terjadi di Jakarta dan beberapa kawasan penyangganya. Kawasan yang biasanya tak pernah terdampak banjir sebelumnya, kini terendam.

Seperti Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) misalnya, air menerobos  masuk menggenangi bagian selasar bahkan masuk hingga ruang MRI, yang membuat alat medis tersebut rusak.

Sudah dapat diperkirakan hujatan dan bully-an, langsung datang menghujam ke arah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Mulai dari sindiran halus hingga yang kasar.

Media sosial dipenuhi dengan hujatan-hujatan seperti itu, walaupun pada saat bersamaan banyak juga yang membela mati-matian Anies.

Banjir di Jakarta sejatinya sudah berlangsung sangat lama mulai dari abad pertengahan, jaman penjajahan Belanda hingga jaman Indonesia Merdeka dan Indonesia modern saat ini.

Tak ada satu pun Gubernur DKI Jakarta yang benar-benar mampu menanggulangi banjir di Jakarta. 

Jokowi dan Ahok, Gubernur sebelum Anies pun tak mampu menghilangkan banjir dari Jakarta. Bahkan saat duet Jokowi-Ahok memimpin Jakarta pada tahun 2013 banjir besar melanda Jakarta.

Bunderan Hotel Indonesia dan Istana Negara yang sebelumnya tak pernah tersentuh banjir, saat itu terendam banjir akibat luapan sungai yang jebol di sekelilingnya.

Lantas kenapa Anies Baswedan kok harus mengalami cercaan dan hujatan begitu rupa? Padahal tak kurang daerah lain diluar Jakarta pun banjir terjadi, seperti Jawa Barat, Jawa Timur dan beberapa daerah lain di luar Pulau Jawa.

Saya sih melihat karena, Jakarta merupakan Ibukota Negara sehingga mendapat sorotan lebih dari berbagai pihak dibanding daerah-daerah lain.

Politik, ini lah hal yang paling signifikan memicu hujatan dan bully-an ketika banjir terjadi di Jakarta, terutama di media sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline