Lihat ke Halaman Asli

Bahaya Overthinking terhadap Kesehatan Tubuh

Diperbarui: 28 September 2021   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Ferdyn Divanico Fawwaz Muhammad

NIM    : 202110230311592

Kata  yang  sering  disebut  dengan  "Overthinking"  belakangan  ini  terus  terdengar  baik  di  dalam  media online  maupun  offline. Overthinking adalah perilaku atau bias yang terjadi secara normal pada siapapun yang melibatkan proses berpikir yang umumnya dialami oleh manusia. (Thedorus,2021)

Overthinking dapat terjadi didalam setiap hubungan, baik hubungan keluarga, hubungan persahabatan bahkan lebih sering terjadi dalam hubungan asmara apalagi dalam hubungan asmara yang telah terjalin dalam waktu yang cukup lama, hal ini sering terjadi karena tingkat stress dan kecemasan yang tinggi serta kurangnya kepercayaan diri, merasa rendah diri "insecure".

Setiap orang pasti mempunyai masalah dalam kehidupan tetapi apabila seseorang banyak berpikiran dengan masalahnya secara berlebihan, dia akan lebih sering mengalami kesedihan dan pikiran yang dapat merugikan kesehariannya, sehingga membuat seseorang sulit untuk mengenali diri dan berdamai dengan diri sendiri.

Stress, anxiety atau gangguan kecemasan dan overthinking dalam memikirkan suatu masalah yang berkepanjangan bukan hanya berdampak buruk bagi kesehatan mental seseorang, malainkan dapat merusak kesehatan fisik juga loh. Ketika otak kita dipaksa untuk terus mengingat hal-hal tertentu yang lahir dalam suatu keadaan dapat memicu munculnya kenangan pilu di masa lalu, kesalahan-kesalahan yang kita sesali sehingga bayang-bayang kegagalan yang beresiko terjadi. (Abdul,2020)

Disadari atau tidak, memikirkan suatu masalah terus menerus dapat berakibat buruk bagi kesehatan mental. Ia dapat mengakibatkan disstres emosional yang dapat mengganggu mood seseorang. Dan jika overthingking berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama, itu akan lambat laun berefek buruk pada kesehatan fisik, seperti:

  • Berpotensi merusak organ jantung

Ruminasi dapat menyebabkan faktor situsional negatif seseorang apabila secara berlebihan dapat memicu organ jantung. Sehingga yang dirasakan saat stress dan overthinking adalah sakit dada, detak jantung meningkat, hingga sakit kepala ringan. Jika hal tersebut masih terus dialami maka dapat memperburuk kesehatan jantung.

  • Mengganggu sistem pencernaan

Akibat overthinking secara berlebihan juga dapat memicu terganggunya sistem pencernaan seseorang. Masalah pencernaan seperti: gangguan pada lambung, sekresi lambung, syndrome iritasi pada perut, dan perubahaan mikrobiota dalam perut, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Berta Yolanda Silviana berjudul "coffee and stress the incidence of gastritis" menemukan bahwa asam lambung menjadi terganggu karena dipicu oleh stress secara berkepanjangan sehingga perlu penanganan yang tepat. (Berta,2015)

  • Merusak komponen otak

Mengalami overthinking secara terus menerus memiliki dampak pada bagian otak yang berhubungan dengan emosi dan pikiran alam bawah sadar. Keadaan ini  pula memicu keluarnya hormon kortisol pada tubuh. Hormon kortisol atau biasa dikenal dengan hormon stress bisa juga berpotensi merusak sel otak sehingga menganggu keadaan emosi dan mengubah pemikiran seseorang.

Ketika hal tersebut masih berkelanjutan maka dapat berpengaruhi terhadap memori dan daya ingat seseorang.

  • Mempengaruhi metabolisme tubuh
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline