Lihat ke Halaman Asli

Feny Livia Manjorang

masih beginner.

Terpenjara Stigma Masyarakat

Diperbarui: 28 Juli 2019   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Punya ekspektasi tinggi itu wajar, tapi saat kamu berusaha mewujudkannya  justru kadang berakhir pada kata gagal. Apa yang kamu harapkan jauh dari kenyataan. Ingin masuk IPA, jatuhnya malah ke IPS, pingin kuliah di universitas bonafide tapi kecantol di kampus swasta, mendamba cepat tamat, justru nyaris dipecat. Kepingin menjadi PNS tapi malah jadi kuli, dan sederet gap lainnya.

Lalu ketika tidak berhasil mencapai itu semua, muncullah beban hidup yang membuat kita semakin terpenjara, yaitu stigma masyarakat. Selalu ada pandangan negatif ketika kita gagal atau tidak berhasil mencapai standar yang dianggap masyarakat itu elok. Ditambah lagi dengan kita yang mudah terpengaruh dengan standar elok tersebut lalu mengglorifikasikannya.

Hidupmu sejahtera jika kamu menjadi PNS karena terjamin di masa tua, kamu sukses jika finansialmu tercukupi, lulusan PTN akan mendapatkan pekerjaan bagus dibandingkan dengan lulusan PTS, jurusan IPA jauh lebih pintar dibandingkan jurusan IPS, dan stigma lainnya. Semua itu tidak bisa menjadi acuan terhadap suatu hal mengingat adanya hal lain yang harus diperhatikan, begitu juga dengan kegagalan.

Kegagalan itu relatif dan kita harus punya definisi kegagalan untuk diri sendiri bukan karena gagal berdasarkan pemikiran masyarakat. Apalagi sebagai generasi muda sudah seharusnya kita mengkombinasikan cara pandang generasi tua tanpa harus menghilangkan pemikiran-pemikiran terdahulu, selain itu juga kita bisa menjadi pribadi yang bisa menghargai orang lain, terbuka, berempati, dan lainnya.

Pencapaian yang sudah diraih sampai saat ini harus tetap dinikmati dan diselesaikan baik-baik walaupun tidak sesuai seperti harapan awal. Tidak ada yang sia-sia, kegagalan terbesarmu terjadi jika kamu sebagai pengontrol dirimu, tau kapasitasmu, dan peluang apa saja yang bisa kamu dapatkan serta pelajari tetapi tidak melakukannya karena faktor dari diri sendiri.

Semangat untuk semuanya yang pernah gagal, bukan hanya kamu tapi aku juga. Mari menciptakan realita karena itu lebih baik daripada terikat dengan pemikiran masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline