Lihat ke Halaman Asli

[Hari Pahlawan] Seruan Panglima Nanggroe

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Laksamana Malahayati, Tuanku paham bagaimana rasanya ditinggal mati belahan jiwa? Hati ini perih! Separuh jiwapun terbang melayang. Prang nanggroe yang dahsyat dengan kaphe Belanda itu telah merenggut nyawa suami tuan dan ratusan prajurit lainnya. Suratan takdir yang menyisakan duka bagi para janda dan aneuk yatim. Maka saat Tuanku menyeru kaum hawa, para janda untuk angkat senjata, tuan langsung bergegas. Suara Tuanku lantang menggelorakan semangat kami. “Taklah perlu awak inong tenggelam dalam kesedihan dan meratap kematian”. Tuan tahu ini bukan demi balas dendam, tapi untuk menegakkan kebenaran dan keadilan di Nanggroe Aceh. Tuanku, tuan bersumpah setia siap menjadi pasukan inong bale! Notes: Prang : perang Nanggroe : negeri Kaphe : kafir, sebutan untuk penjajah Tuan : saya Aneuk : anak Awak inong : kaum perempuan Inong Bale : prajurit yang direkrut dari kaum janda




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline