Lihat ke Halaman Asli

FAWER FULL FANDER SIHITE

Master of Arts in Peace Studies

Pengurus Buruh yang Bukan Buruh

Diperbarui: 28 April 2019   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto pribadi

BURUH- Semenjak di tanah air ini kebebasan berserikat dibuka lebar atau diperbolehkan oleh undang-undang, maka organisasi buruh pun semakin menjamur. Minggu, 28 April 2019.

Organisasi buruh hadir sebagai wadah untuk kaum buruh berkumpul dan membicarakan hak mereka, organisasi itu pun mereka gunakan untuk kepentingan mereka dalam sebuah pabrik.

Berkumpul sebagai sebuah organisasi seogianya mereka yang serasa dan sepenangungan, namun tak jarang kita lihat bagaimana pimpinan-pimpinan organisasi buruh bukan buruh, atau struktur organisasi buruh banyak sekali di isi oleh mereka yang bukan buruh.

Untuk mendapatkan upeti dari berbagai perusahaan dan memperalat organisasi buruh menjadi wadah mencari uang juga tak sedikit yang melakukannya. Mereka hadir sebagai seorang yang prihatin dengan kondisi buruh namun memiliki niatan terselubung juga untuk menjual dokumen keanggotan buruh untuk kepentingan perutnya.

Sehingga ketiga buruh yang bermasalah kepada majikannya atau pimpinan perusahaan yang diuntungkan adalah pimpinan organisasi buruh, dikarenakan mereka memiliki kesempatan untuk meraup keuntungan yang besar.

Oleh karena itu kaum buruh juga harus bergerak untuk merebut struktur organisasi-organisasi buruh, agar gerakan mereka bersih dari kepentingan elit-elit bejat yang hanya memperdagangkan data atau dokumen permasalahan buruh.

Penulis: Fawer Full Fander Sihite (Ketua Institute Law And Justice).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline