Lihat ke Halaman Asli

Senandung Cinta LDR

Diperbarui: 10 Desember 2017   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://sis.life/wp-content/uploads/2016/04/Long-Distance-Relationship.jpg

SENANDUNG CINTA LDR

Oleh : Riska Maulida Putri

Hai, namaku Anastasya Melodi Handoko. Keluarga dan semua teman-temanku memanggilku Melodi. Papa yang kasih nama aku itu. Waktu kecil bahkan sebelum aku lahir, Papa adalah seorang Musisi dan Mama adalah seorang pianist dan penyanyi. Yah, bisa dibilang aku lahir dari keluarga Musician. Mulai dari neneknya nenekku mereka semua adalah pecinta musik. Tak heran aku diberi nama Melodi. Nama depanku dari keluarga Mama dan nama belakangku dari keluarga Papa. Tetangga sebelah biasanya manggil Om Hans.

Sejak di dalam kandungan, mama selalu rajin meminjamkan Earphonenya di perut buncitnya untuk bisa ku dengar musik klasik walau tidak begitu jelas. Kadang dia juga bernyayi untukku. Wahh, mama memang hebat. Tapi papa, paling suka ciptain lagu buatku bahkan kerap ngajak aku ngobrol waktu aku berusia 6 bulan..

Sekarang usiaku sekitar 10 tahun. Selama perjalanan hidupku itu aku sudah berkali-kali meraih penghargaan bernyanyi dan bermain musik. Seperti mama, tapi aku paling suka bermain Biola klasik. Kata Oma, aku keren. Hehehehe.. saat itu aku punya sahabat perempuan, namanya Elmira Diana Siswando. Sama sepertiku, dia teman Les Biolaku di studio.

8 tahun kemudian...

Sejak kecil keluargaku ngotot menjodohkan aku dengan anak temen Papa dari Paris. Sebenarnya mereka berasal dari Indonesia, tapi anaknya kuliah di Paris. Papa pernah nunjukin foto si cowok itu ke aku wkatu kecil, tapi aku sama sekali gak pernah mau tau dan aku gak suka dengan cara mereka menjodohkan aku dengan orang yang tidak aku kenal.

"Melodi kan masih pengen ngejar cita-cita, Ma. Melodi juga gak suka dengan acara perjodohan itu. Semakin Melodi dewasa semakin maju perkembangan zaman, pasti kondisi juga berubah!" bantahku pada Mama saat Mama membahas masalah perjodohan itu lagi.

"Mama tau, kan ini masih perkenalan saja Mey, apa salahnya? (Biasanya nama pendekku disingkat Mey). Kan makin banyak temen makin baik, siapa tau jodoh!" jawab Mama tak mau kalah. Aku hanya terdiam dan aku pikir percuma memberikan penjelasan yang panjang kepada Mama dan berdebat saat ini, dia tidak akan mengerti.

Tambahnya lagi "Kamu jadi kebanggaan Mama dan Papa sayang. Kamu juga selalu memberikan yang terbaik buat keluarga kita termasuk Oma dan almarhumah Opa. Apa mungkin kamu kecewain mereka?" aku hanya terdiam dan menundukkan kepala. Rasanya bibirku sulit bergerak jika Mama mengeluarkan kata-kata itu. Satu hal yang selama ini menjadi prinsipku, aku tak ingin kecewakan keluargaku apapun kondisinya. Tapi ini..

Pukul 07.00 WIB di Sekolah SMA 48 Jakarta

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline