Lihat ke Halaman Asli

Fauzi Ahmadd

menulislah, selagi menulis itu menyenangkan

Negeri Kutukan Bencana yang Indah...

Diperbarui: 26 Januari 2021   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dua rangkaian gunung api aktif mengelilingi dan bertemu di jajaran kepulauan Nusantara, Rangkaian gunung berapi aktif ini biasa disebut cincin api, atau Ring Of Fire. Cincin api ini dirangkai oleh 400 gunung api, dengan 127 merupakan gunung api aktif, yang ketika erupsi akan memunculkan kerusakan dan korban jiwa manusia. 

Rangkaian gunung api aktif ini, tidak hanya ada di daratan yang tersebar sejak dari pulau Sumatera sampai ke Maluku, tetapi juga mengintai dari dasar laut. Erupsi gunung berapi tidak hanya memunculkan gempa bumi vulkanik, tetapi juga menyemburkan material berupa awan panas, abu, dan lahar yang bisa bersuhu ribuan derajat yang siap menghanguskan apa saja yang dilalui.

Diluar rangkaian cincin api, Indonesia dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik. Pertemuan tiga lempeng ini mengancam Indonesia dengan gempa bumi tektonik dari dasar bumi. Gempa bumi tektonik ini biasanya menghancurkan daratan diatasnya dengan ground shaking, licuifaction, longsoran tanah, dan terjangan tsunami yang kadang lebih mematikan daripada gempa itu sendiri.

Selain diancam oleh Ring Of Fire dari atas daratan dan dasar laut, juga kehancuran dari pertemuan tiga lempeng di dasar bumi, Kepulauan Nusantara juga merupakan langganan bencana hidrometeorologi, bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti banjir, longsor, sampai puting beliung. Nusantara ini seperti negeri yang sudah dikutuk dengan banyaknya bencana.

Tapi tidak melulu bencana, pergerakan lempeng tektonik ini juga membentuk keindahan geografis Nusantara. Cincin apinya menciptakan landscape yang cantik, juga kesuburan tanah dan kekayaan keanekaragaman hayati yang unik, langka, dan endemik. Ini semua juga membantu membentuk budaya dan hidup manusianya.

Di bulan-bulan akhir dan awal tahun, di Indonesia, biasanya pertemuan tiga lempeng ini waktunya melepaskan tenaga akibat tumbukan, gesekan, juga tekanan. Jalur magma Ring Of Fire juga waktunya bergejolak mencari celah untuk keluar, menimbulkan bencana dimana-mana. Ini masih ditambah bencana hidrometeorologi yang memperparah kondisi bencana. Membuat segalanya semakin sulit.

Di bulan seperti ini, akan lebih bijak jika kita berhenti sejenak untuk menikmati keeksotisan landscape bentukan pergerakan lempeng tektonik. Juga keindahan hasil erupsi yang membentuk gunung-gemunung, danau vulkanik, juga kawah-kawah yang menganga membuat terpana. Kita hidup diatas tumbukkan lempeng tektonik yang dikelilingi jalur lahar gunung berapi, sebuah kutukan negeri bencana. 

Ketika lempeng tektonik mulai mengguncang dan lahar gunung berapi mulai membakar ditambah bencana hidrometeorologi menghantui, alangkah bijak untuk berhenti sementara menaiki punggung-punggung gunung, diganti dengan mitigasi dan membantu evakuasi, saatnya untuk peduli, bukan malah ngotot hanya memanjakan diri sendiri.

#StopMendakiDitengahBencana #CutiMendakiWaktunyaPeduli #BiarkanAlamIstirahat  #Mitigasi #BantuEvakuasi #PeduliBencana #Konservasi #PeduliKonservasi

Penulis : ahmad fauzi mahasiswa stisi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline