Lihat ke Halaman Asli

Fathurrahman Helmi

Penulis Sepakbola

Jokowi-JK, Ini Rekomendasi Mercy! (Komunikasi Politik 'Prihatin' ala SBY)

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pidato Politik SBY di Kongres Demokrat

Warning!: Tulisan ini mengandung konten pribadi. Niatnya cuma sharing. Merasa tidak nyaman sok close saja. Opini sesuai pengetahuan dan pemikiran saya. Anda tidak senang tulisan saya, saya tidak membenci anda. Ini style saya sok urusin style sendiri. #NamanyaJugaHidup. Kemarin saya iseng saja nonton TVeno via streaming punyanya om bakrie soalnya sempat liat sebelum sampai ke kosan di warung ada yang buka TVeno yang siarin live penutupan kongres Partai Demokrat. Palingan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menang, kelakar saya sebelum sampai kosan. Begitu sampai ke kosan saya nonton pidato politik SBY setelah pengukuhannya sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat 2015-2020. [caption id="" align="aligncenter" width="562" caption="(Komunikasi Politik 'Prihatin' ala SBY)"][/caption] Yang paling menarik adalah 10 rekomendasi dari Partai Demokrat yang disampaikan oleh SBY secara tegas ala seorang militer. Tanpa tedeng aling, SBY berorasi dengan mengatakan bahwa ini rekomendasi untuk pemerintahaan Jokowi-JK. Loh siapa anda? bukan partai pendukung kan ya dan juga kemaren itu katanya mendukung KMP bukan KIH. Piye Kabare *eh salah. Piye toh pakle. 10 Rekomendasi dari Partai Demokrat adalah: 1. Partai Demokrat ingin pemerintah terus menjaga, menghidupkan kembali iklim dan kampanye pemberantasan korupsi. Alasannya, masyarakat menginginkan Indonesia ke depan semakin bersih dan bebas dari korupsi. Kalau lihat poin pertama saja sudah pusing kepala saya. Demokrat memang jago bikin ginian. Iya katanya say no to corruption tapi kadernya? menteri dari mereka? uhuk. mantan ketuanya? ehem. Ini yang aneh, Demokrat pengin pemerintah Jokowi-JK memberantas korupsi tapi pak SDA dari pemerintahaan era Demokrat kecele. Apalagi jika memang ini termasuk visi-misi mereka jadi lebih aneh. Secara organisasi memang bagus dengan pandangan seperti itu tapi kenapa mengkontrol kadernya susah minta ampun. Eh kontrol pemerintah seenak udel. Ada lagi tambahan untuk no 1 : Terkait pemberantasan korupsi, Demokrat juga meminta pemerintah atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengutamakan pencegahan, tetap agresif dan tanpa pandang bulu, cermat dan tidak gegabah dalam menetapkan seseorang sebagai tersangka, tidak ada motif politik, serta putusan pengadilan diharapkan obyektif dan adil. Duh bapake, minta terus euy pas kemarin diminta sama partai lain bilang iya tapi nyatanya? ZONK! Apa yang dikatakan seperti motif politik dan sebagainya itu bukannya gaya masa pemerintahan partai berwarna biru ini ya? berarti sebenarnya mereka mengaca dari pemerintahaan era mereka dan takut pemerintahaan sekarang ngekor. Lho? KPK memang agresif tapi pihak terkait seperti Polri hingga Jaksa lelet setahu saya era pak SBY. Kan Polri serta Jaksa dibawah pemerintahan dan setingkat menteri. Tapi lagaknya? ZERO! 2. Partai Demokrat mengajak semua elemen untuk menyelamatkan KPK dan Polri. Tujuannya agar dua lembaga penegak hukum itu bisa bekerja efektif. "Fungsinya tidak boleh terganggu karena benturan orang perorangan," ucap SBY. Siap pak! mengajak kok telat? dan lucunya setelah ini berulang kali terjadi terutama pecah awalnya karena era pak SBY yang Cicak dan Buaya dengan antengnya mereka bilang gini? duh pakle iki lho pas diluar pemerintahan berani bilang gini. Dulu? Ah lupakan. Lucunya lagi adalah ketika dibilang fungsinya tidak boleh terganggu karena benturan perorangan. Duh yang dilihat publik kan perorangan tapi yang didalamnya atau yang bikin skenarionya kali aja orang pemerintahan dan partai lo pak. Ya kali kriminalisasi sampai lebay gitu sama media di up terus padahal gak penting banget pembahasannya. 3. Partai Demokrat ingin TNI-Polri menjaga independensinya dengan cara terbebas dari lingkar politik kekuasaan. Menurut SBY, rekomendasi ini muncul karena Demokrat tidak ingin TNI-Polri terganggu independensinya sehingga dapat mengkhianati amanat reformasi. Demokrat ingin TNI-Polri tidak terpecah belah, dan secara sadar serta aktif menegakkan hubungan militer-sipil yang sehat. Yang ketiga ini lumayan menganggu. katanya tidak boleh ada atau terkena politik kekuasaan? Mau tidak mau TNI dan Polri bakalan kena. Lho dia kan di pemerintahan juga membantu Presiden dalam hal keamanan dan penindakan hukum. Jika yang dimaksud adalah politik kekuasaan yang negatif. Wah pak itu mah gak akan bisa lepas. Liat aja lah masalah Simulator SIM sampai Penetapan BG. Semuanya jika dibaca dari komunikasi yang hadir dan media effectnya ya bisa dibilang ada unsur politik kekuasaan. Tidak percaya? masih aja gak percaya. Katanya TNI-Polri jangan terpecah-belah. Pak bukannya sudah terpecah-belah ya? terutama Polri atuh dalam hal penetapan Kapolri saja dan juga penindakan hukum yang seakan-akan pandang bulu banget. Satu bilang salah satu lagi bisa ditangguhkan. Duh telat pak! 4. Partai Demokrat ingin pemerintah tetap berpihak dengan masyarakat yang tidak mampu. Dalam artian, pemerintah diharapkan menghidupkan kembali program-program prorakyat, apa pun namanya, agar tercipta keadilan sosial bagi masyarakat. Ups, pengen ketawa dah. Jadi maksudnya adalah ingin program SBY dihidupkan kembali. Mungkin seperti PNPM dan lainnya. Melihat kata "Menghidupkan Kembali" dan kata "Apapun Namanya" merupakan kata dengan konotasi bahwa program sebelumnya beneran pro rakyat ketimbang sekarang yang katanya diusung partai yang pro rakyat. Sempat ada kata "Keadilan Sosial" yang menyinggung Pancasila. Bagaimana dengan masa pemerintahan sebelumnya? Cek sendiri saja. 5. Partai Demokrat meminta pemerintah tidak menghabiskan APBN hanya untuk pembangunan infrastruktur. Demokrat ingin APBN dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Oke, apa itu kesejahteraan rakyat? ya salah satunya sarana pra sarana. Masak saya harus ajarin pak? Infrastruktur itu bisa membuat ekonomi juga naik lho. Contohnya jika dibuat jalan dari satu desa terpencil ke pasar. Jadinya akses untuk perekonomian semakin mudah. Listrik, Air hingga Tanah juga termasuk infrastruktur. Saya tidak yakin APBN akan dihabiskan untuk Insfrastruktur saja. Itu pemerintahan Indonesia apa Dinas PU pak? Setahu saya lagi APBN pasti bakalan sisa. Kenapa? banyakan memang nilai dari anggaran kadang tidak sesuai dengan di lapangan walaupun sudah di cek beberapa kali karena memang perekonomian dan valuta asing mempengaruhi harga juga. Yakinlah APBN itu kan pertahun dan harus dihabiskan tapi yakin habis? pasti ada tersendat sana sini, ya kalau gak di departemen bisa di DPR atau di kontraktor pemegang eksekusi di lapangan nantinya. "Pembangunan infrastruktur memang sangat penting, tapi jangan sampai APBN kita habis untuk pembangunan infrastruktur," ungkap SBY. Ini sebenarnya pengalaman pemerintahan sebelumnya yang jangan terulang lagi atau nakutin pak Jokowi karena baru jadi Presiden sekitar 7 bulan. Gak ngerti aku mah. 6. Partai Demokrat meminta pemerintah menjaga dan menghidupkan kembali program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Partai Demokrat memandang program tersebut sangat baik meski perlu dilakukan perbaikan karena sifatnya sebagai program induk. Nah ini sama seperti sebelumnya. Terkesan memaksa sih, lucu saja jika MP3EI tidak lanjut jika memang baik. Waktu masa transisi lalu ada dititip gak ini teh pak SBY ke pak Jokowi? Kok baru ngomong sekarang? Kan pemerintahan sekarang sudah punya Nawacita. Hitungannya sih seharusnya sudah masuk kesitu ya. 7. Pemerintah diminta untuk dapat mengelola ekonomi secara sungguh-sungguh dengan kebijakan tepat dan tindakan efektif agar pengangguran dan kemiskinan berkurang. Permintaan itu dilontarkan karena Partai Demokrat menilai adanya persoalan ekonomi, seperti lambatnya pertumbuhan, adanya masalah di sektor moneter, fiskal, dan riil. Hajar terus ahaha. Masih ingat kultwit SBY tentang hutang IMF? ini pasti ada kaitannya. Karena memang pemerintahan sebelumnya pertumbuhan ekonominya cukup baik, ingat cukup baik bukan baik. Sementara 6 bulannya pak Jokowi baru 4% saya rasa terlalu berlebihan. Adek kecil baru merangkak disuruh naik engrang. Ya kali pak. Anehnya lagi ekonomi Indonesia yang sekarang mau tidak mau ada kaitan dengan pemerintahan sebelumnya. Ya anda tahulah ya jangan dibahas lagi nanti jadi prihatin lagi. 8. Partai Demokrat sepakat dengan komitmen pemerintah dalam menjaga kedaulatan NKRI. Akan tetapi, Partai Demokrat meminta pemerintah untuk tidak gegabah mengambil tindakan sehingga mengganggu hubungan negara Indonesia dan negara tetangga. Eksekusi Mati! Saya yang ikutan juga dalam Kompasiana TV dalam edisi Eksekusi Mati Bali Nine sebagai Kompasianer jadi merasa aneh sendiri ketika keputusan Presiden dikatakan mengganggu hubungan negara dengan negara tetangga. Saya yang menyukai sepakbola dan anda yang juga sama pastinya tahu dengan istilah Tetangga Berisik untuk Manchester City. Anggaplah Indonesia itu United dan Aussie adalah City. Yang berisik siapa? yang bikin perkara datangnya penyelundup narkoba negara mana? yang mau rusak negara Indonesia siapa? yang bocorin katanya ada penyelundup narkoba dari Aussie kan dari kepolisian Aussie yang notabene dibawah pemerintah. Kok malah nyalahin hukum positif di Indonesia? 9. Partai Demokrat berharap ke depan dapat terjalin hubungan yang sehat antara negara/pemerintah dengan partai politik dan sesama partai politik. Harapan itu diyakini dapat terwujud jika dijalankan prinsip saling menghormati kedaulatan masing-masing. Hhmmm, Pemerintahan sebelumnya bagaimana ya? adakah saling menghormati? poros biru dan merah kan.... ya gitu deh anda tahu sendiri kan ya. 10. Partai Demokrat berharap pemerintah menjalankan asas akuntabilitas, kapabilitas, transparan, responsif, dan taat aturan saat menjalankan semua keputusan, tindakan, dan kebijakan. Partai Demokrat mengatakan, pemerintah perlu melakukan sosialisasi terkait program yang akan digulirkan agar tidak muncul salah persepsi, dan masyarakat dapat terlibat dalam pengawasan. Salut pak SBY, terakhirnya saya lumayan setuju. Kurang setuju adalah karena masa anda juga akuntabilitas, kapabilitas, transparan, responsif hingga taat aturan kok cuma wacana ya? tapi juga kalopun dijalanin setengah-setengah gitu. Gunanya BPK, KPK, PAN-RB hingga Ombusdman kenapa sering dipelintir ya. Terutama KemenPAN-RB yang cuma namanya saya Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tapi apartur negara dan birokrasi kita masih nerima uang dari bawah meja dan juga suka main hakim sendiri. Baca media pak, banyak kok. Jangan baca yang bagusnya saja. Saya bukannya tidak senang dengan Partai Demokrat terutama pak SBY. Gitu-gitu pak SBY pernah jadi Presiden saya 10 tahun lamanya. Tapi sebagai Mahasiwa Ilmu Komunikasi dan sudah belajar sedikit-sedikit dasar komunikasi politik dan komunikasi organisasi banyak sekali yang bisa dianalisa dan parahnya partai politik di Indonesia masih harus belajar komunikasi politik lagi. Who Say What in Which Channel to Whom Whit What Effect merupakan teori dan model komunikasi oleh Pakar Politik asal Amerika yaitu Harold Laswell. Yang kemudian menjadi teori dan model yang dipakai dalam komunikasi politik apalagi dalam retorika selayaknya orasi dan pidato politik. [caption id="" align="aligncenter" width="311" caption="Harold Laswell"]

Harold Laswell

[/caption] Jika dikaitkan dengan Kongres Partai Demokrat dan Pidato Politik SBY: Who = Susilo Bambang Yudhoyono Say What = Pidato Politik berisi 10 Rekomedasi Partai Demokrat kepada pemerintah in Which Channel = Kongres Demokrat to Whom = Pemerintah, Kader Demokrat, Pendukung Partai dan Masyarakat Umum Whit What Effect = Membuat pemerintah harus belajar dan mengkaji rekomendasi serta membuat SBY semakin Sentris di Demokrat Karena SBY yang berbicara sebagai pendiri partai, mantan ketua dewan pembina, ketua umum DPP sampai secara tidak langsung adalah mantan presiden jadinya apa yang dikatakan akan mudah untuk diterima oleh kalangan partai dan pendukung mantan menteri Megawati ini. Bagi saya seorang mahasiswa IKom? banyak sekali catatan saya akan pidato kemarin malam. SBY sentris akan mempengaruhi jalannya organisasi dan juga sikap partai. SBY sempat mengatakan walau dia menjadi ketua lagi tetap berharap akan melakukan regenerasi untuk kepemimpinan selanjutnya. Anehnya Sekjen masa sebelum kongres adalah Ibas. Dan bisa jadi Demokrat akan mengikuti jejak PDIP yang memakain konsep dinasti trah Soekarno. Siapa lagi sih yang bisa gantiin ibu Mega? ya kemungkinan besar itu Puan Maharani lewat media sebagai seorang Menko era Jokowi yang terbukti Jokowi tidak dilepas begitu saja. Siapa sih yang bisa menandingi ketokohan SBY? Anas? ditendang gitu saja kan melalui kasus hambalang. Syarief Hasan? cuma backup saja dan dia juga cuma pernah menteri. Marzukie Ali? Ketua DPR yang di partai mentoknya Waki Ketua Dewan Pembina yang tetap saja kalah sama Ahmad Mubarok maupun Max Sopacua dalam hal ke-demokrat-an. Andi Malaranggeng? udah dipidanakan. Pasek Suardika? cuma suara minoritas di balik kekuasaan Trah Cikeas di Partai berlambang Mercy Tersebut. Dia kan bisa masuk dalam contoh kasus Spiral of Silence dari teori komunikasi. Ibas kemungkinan dipersiapkan untuk 2020. Kenapa? kemaren saja sudah sekjen toh? setelah itu ya kalau tidak wakil kan bisa langsung ketua atuh? Ada Ruhut kok yang bantu. Apalagi SBY dianggap sebagai juru selamat Demokrat yang sempat terpuruk di survei menjelang pemilu 2014. Jika SBY tidak turun gunung dan menjadi Ketua Umum dalam KLB yakinlah suara Demokrat akan lari ke partai lainnya. SBY Effect masih sangat kuat bahkan di pemerintahan dengan style Demokrat yang tidak mau masuk KMP atau KIH sehingga punya nilai tawar yang bagus dan bisa saja bilang iya atau tidak sesuai konteks yang diinginkan. SBY sentris bakalan terus menguat. Terutama karena memang Demokrat yang butub SBY bukan SBY yang butuh Demokrat untuk saat ini. Jikapun SBY tidak dianggap lagi oleh Demokrat dia sudah milik rakyat karena dia pernah menjadi Presiden. Bagaimanapun bukan hanya SBY saya yang masih kurang dalam hal komunikasi politik. Bahkan Megawati lebih parah. Bagaimana dengan partai lainnya? saya tunggu pidato politik dari para tokoh partai lagi saja biar bisa dianalisa lagi. Buat anak muda jangan takut politik. Belajar politik tidak mesti kamu masuk ke politik praktis. Lha wong pedekate sama doi juga pakai politik kan ya? ada lobi dan negosiasi ahaha. Selamat Malam guys! Ditulis oleh Fathurrahman Helmi. Jiwanya untuk Aceh, Fisiknya Oriental tapi Hatinya berlabuh di Bandung. Lahir untuk mengamati dan diamati orang lain. Penulis Buku Kumpulan Puisi “Aku, Bola dan Sepatu”. Moderator Bedah Buku dan Seminar di Universitas Telkom. Menyukai dan Terpengaruh oleh Karya Kahlil Gibran dan Imam Al-Ghazali. Menulis Opini tentang Filsafat, Komunikasi, Politik hingga Komedi. Mahasiswa Konsentrasi Marketing Komunikasi, S1 Ilmu Komunikasi, Universitas Telkom.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline