Lihat ke Halaman Asli

Fatmi Sunarya

TERVERIFIKASI

Bukan Pujangga

Dara, Kapan Kita Mendaki Lagi?

Diperbarui: 6 Januari 2021   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dokpri

Kita seperti anak kecil, berebutan sepotong roti
Saling menghitung tegukan dari sebotol kopi
Jangan kau habiskan kopinya!!
Mata hitam bulat melotot milik seorang dara

Entah kenapa kita begitu gembira
Padahal kaki hendak patah tiga
Nafas terengah tak henti
Hanya ingin segera melihat puncak tinggi

Masih lamakah kita akan sampai?
Sang dara, mulai capai
Sedikit lagi, tak kau lihat hampir terang
Pohon-pohon kian lengang

Puncak, kita mendekap puncak gunung tinggi
Hanyak memandang Edelweiss rebah ke kanan ke kiri
Sang Dara asyik menyusun batu
Lupa akan tegukan terakhir kopi, lupa juga semua gerutu

Wahai Dara, aku selalu bahagia mendaki bersamamu

Fatmi Sunarya, 5 Januari 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline