Lihat ke Halaman Asli

Tentang Anak Perantauan dan Segala Stigma di Masyarakat

Diperbarui: 25 Juni 2022   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Pantang Pulang Sebelum Berhasil"

Itulah slogan berupa stigma yang sering dilantunkan para anak rantauan. Mereka tak berani pulang ke rumahnya sebelum memberikan kabar baik terhadap semua keluarganya.


Keluarga mereka percaya bahwa anak rantauan nantinya dapat memberikan hasil yang terbaik. Hasil terbaik yang bisa membahagiakan keluarga maupun dirinya sendiri.


Saya terkadang miris dengan fenomena tersebut.


Dalam hati, saya ingin membenarkan stigma itu. Bukan mustahil orang rantauan bisa sukses, namun tidak semudah itu untuk mencapai suatu hal yang diinginkan.


Sekelas Thomas Alva Edison pun harus melalui langkah yang sangat panjang. 9.955 percobaan. Bagi orang awam, 9.955 percobaan adalah suatu hal yang sangat berat. Mencoba melakukan sesuatu dari nol lagi dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Kita sebagai manusia tidak bisa memprediksi apapun yang akan terjadi. Usaha kita adalah memperbanyak usaha dan perbaiki ibadah kepada-Nya.


Bagi orang yang sudah sukses, mereka akan melihat  bahwa 9.955 percobaan adalah suatu hal yang kecil. Mereka sudah merasakan getir pahitnya perjuangan. Jatuh lalu bangun lagi. Belum tentu juga ketika bangun kita bisa langsung sukses. Sukses mendapatkan apa yang kita inginkan.


Saya hanya ingin berkata, "Mohon kepada semua orang yang sedang menunggu seseorang dalam merantau, Janganlah cepat-cepat engkau meminta cerita suksesnya. Karena mereka pun memiliki cerita tersendiri dalam berjuang dari pahit manisnya kehidupan."


Saya disini mewakili anak rantauan ingin mengatakan bahwa kami disini mencoba untuk melakukan hal semaksimal mungkin yang kami bisa. Kami bekerja siang malam, tanpa kenal lelah hanya karena ingin membahagiakan kalian semua.


Terkadang kami pun terpaksa harus berbohong atas kondisi kami di sini. Berbohong tentang kesehatan kami, berbohong tentang finansial kami, dan berbohong tentang kesehatan mental kami. Kami hanya ingin, kalian semua tidak khawatir terhadap kami.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline