Lihat ke Halaman Asli

Rita Mf Jannah

Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Child Free, Demi Bulan Madu Seumur Hidup atau Moncernya Karir?

Diperbarui: 4 September 2021   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi pasangan belum siap memiliki anak (pic: independent.ie)

Bukan hal besar yang harus dipermasalahkan jika siap menanggung resiko dan akibatnya dimasa depan

Pada awalnya pemikiran child free adalah karena sebuah pasangan ingin menikmati waktu berdua saja, menikmati keindahan cinta dan bulan madu seumur hidup tanpa gangguan, seperti di surga. 

Namun seiring perkembangan zaman, ada beragam alasan yang melatarbelakangi kenginan untuk child free, diantaranya adalah agar karir tetap moncer, tidak terhalang mengurus anak, tidak terganggu rengekannya, agar tetap dapat mempertahankan bentuk tubuh indah bagi wanita, bahkan bisa juga alasan eknomi, ataupun alasan persiapan masa depan yang belum matang.

Alasan child free

Memang terkadang memiliki anak tak seindah bayangan orang, karena tertutupi bayagan semu tentang jaminan masa depan adanya anak yang merawat kelak di hari tua. Padahal dibalik semua kebahagiaan itu diperlukan pengorbanan yang luar biasa, misalnya:

Harus menikah dulu

Anak tidak dapat diperoleh jika tidak menikah, kecuali nekat melanggar budaya dan norma-norma, misalnya memilih menjadi single parent, ataupun melalui donor sperma. Cara ini banyak digadang-gadang oleh mereka yang LGBTQ, dan single parent yang tidak mau dibuat ribet dengan status pernikahan. Prosedur yang tentu saja tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang menjunjung norma.

Rumit

Bagi sebagian orang, menikah kemudian memiliki keputusan memiliki anak adalah keputusan luar biasa yang sangat banyak persiapannya. Meskun terkadang kita melihat banyak pasangan yang memlki anak, meluncur begitu saja tanpa persiapan, sebab mereka beranggapan anak adalah rejeki, Tuhan memberi rejeki melalui anak, jadi memiliki anak mengalir begitu saja seperti air.

Namun hal itu tak berlaku bagi mereka yang memilki pertimbangan matang tentang masa depan, terkadang memiliki anak bagi mereka adalah prosedur rumit, karena berujung komitmen dan tanggung jawab.

Belum siap mental dengan rengekan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline