Lihat ke Halaman Asli

Simak Tips Investasi yang Benar! Supaya Gak Kena Tipu

Diperbarui: 16 November 2022   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

istockphoto.com

Lagi-lagi terjadi lagi, kita kembali dihebohkan dengan berita penipuan investasi. Kali ini yang teranyar menimpa ratusan mahasiswa dan mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terjerat pinjaman online (pinjol) akibat penipuan berkedok investasi.

Kabarnya hal ini bermula dari modus kerja sama bisnis online shop dengan iming-iming keuntungan bagi hasil 10% per bulan. Adapun korban bisa terjerat pinjol adalah karena pelaku mensyaratkan korbannya untuk mengajukan pinjaman online dan mengirimkan uangnya untuk memperoleh keuntungan 10% tersebut. 

Namun faktanya setelah korban melakukan pinjam online dan mentransferkan uang yang didapatnya kepada pelaku, keuntungan yang dijanjikan tersebut tidak ada. Alhasil kini korbannya terjerat pinjol hingga dikejar debt collector.

Ironis memang jika investasi dilakukan sekedar ikut-ikutan karena termakan bujuk rayu teman maupun orang sekitar, niat hati ingin mendapatkan keuntungan malah apes harus menanggung kerugian. Investasi yang baik harus dibarengi dengan literasi keuangan yang cukup, berikut beberapa tips keuangan sebelum memulai berinvestasi

1. Cek Arus Kas Keuangan

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi wajib hukumnya untuk mengecek kesehatan keuangan kita sendiri.

Tujuannya adalah untuk mengetahui posisi arus kas kita itu positif atau negatif. Arus kas yang positif menandakan kondisi keuangan yang sehat, artinya rasio pendapatan masih lebih besar dari pengeluaran dan hutang yang kita punya, sehingga kewajiban hutang masih bisa dibayar dengan baik dan ada dana yang dapat ditabung minimal 10% dari total pendapatan yang diperoleh setiap bulan. 

Sedangkan arus kas yang negatif menandakan pendapatan yang diperoleh belum cukup untuk mengcover pengeluaran dan hutang yang kita punya, jadi jangankan ada dana untuk ditabung untuk membayar hutang saja masih kurang.

Nah, untuk mengetahui kondisi keuangan sehat atau tidak, cara termudah yang dapat kita lakukan adalah dengan melakukan budgeting. Rutinlah mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran harian maupun bulanan, dengan begitu kita bisa mengetahui berapa uang yang didapat, berapa uang yang dipakai, serta berapa uang yang dapat disisihkan.

Jika arus kas keuangan kita positif maka kita sudah siap memulai berinvestasi, namun jika arus kas kita masih negatif lebih baik kita fokus untuk memperbaiki pengelolaan keuangan kita.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline