Lihat ke Halaman Asli

Fajar Novriansyah

Pekerja biasa

Hati-Hati di Jalan

Diperbarui: 12 Mei 2022   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak pernah ku ragukan apa yang kuingkan
semua telah berjalan sesuai rute dan tujuan
semua moda tranportasi telah aku tuliskan
untuk beragam keadaan yang mungkin dilalui

bergerak sesuai irama pada imaji juga dalam langkah
layaknya  roda yang menyapu bumi maupun derit roda pada rel besi
juga diantara belantara tanah koyak yang perlu di lintasi secara pribadi

ada beragam rambu yang di pajang sepanjang ke arah tujuan
sekalipun tak kulewati dengan khawatir berkatnya semua siap sedia

kuperhatikan lamat lamat prakiraan cuaca
payung dan jas hujan sudah siap sedia, kusiapkan tenaga untuk menempuh

yang tak kuduga kadang semua tak sesuai ingin
semua bisa bertolak 180 derajat hanya dalam satu kedip mata

banyak kenangan yang menghambat di langkahku
banyaknya asap tiba tiba tecipta menunda jejak jalanku
ada hamparan jalan terjal menannjak perlu ditaklukan
sungai sungai yang dalam yang belum terlintasi jembatan
banyak keraguan yang kini menghantuidan mulai menginvasi pikiranku
sempat ku kira akan menyerah dan menghentikan semua usaha ini
tapi tak sempat kuberhenti karena kudengar suara,
suara yang membuatku makin mengenapkan keinginanku
suara itu berujar "hati hati di jalan"
seperti doa yang di mantrakan terus menerus
seperti doa yang di riwayatkan turun temurun
sakral dan tulus
sekali lagi kudengar dengan jelas
hati hati di jalan

Pakulonan Barat, 12 Mei 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline