Lihat ke Halaman Asli

Pengampunan dan Taubat dalam Islam

Diperbarui: 26 November 2018   09:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://www.islamicity.org/11211/forgiveness-and-repentance-in-islam/

Allah telah memberikan manusia akal.
Akal membutuhkan tanggung jawab.
Semakin tinggi akal atau daya intelektualitas seseorang maka semakin besar pula tanggung jawabnya.
Ketika akal hilang, maka hilang pula tanggung jawab.
Anak-anak kecil tanggung jawabnya karena tingkat kecerdasan atau akal mereka yang belum berkembang.
Orang gila bahkan tidak memiliki tanggung jawab sama sekali karena mereka telah kehilangan seluruh
kapasitas intelektualnya.
Namun, bagian dari sifat manusia adalah kita semua pasti melakukan kesalahan.
Kadang kita melakukan kesalahan secara tidak sengaja tanpa adanya pertimbangan dan niat.
Namun kadang kita secara sengaja dan sadar berdosa dan berbuat salah kepada orang lain atau kepada Allah.
Pepatah mengatakan: Kesalahan datangnya dari manusia dan kebenaran hanya milik Allah.
Sebagai manusia kita diharuskan untuk bertanggung jawab atas semua hal yang kita lakukan, tetapi kita juga
terus melakukan kesalahan dan kita senantiasa selalu membutuhkan pengampunan/maaf.
Islam memiliki 2 jenis pengampunan: a) Pengampunan dari Allah; b) Pengampunan dari manusia.
Kita sangat membutuhkan keduanya, karena kita senantiasa melakukan kesalahan dalam hubungan kita
kepada Allah dan sesama kita manusia.

Ada banyak nama Allah yang disebutkan dalam Al-Qur'an.

Mereka disebut juga dengan Nama-nama Paling Indah dan mereka menunjukkan atribut dan kualitas yang beragam dari Allah.

Beberapa dari nama-nama Allah tersebut berhubungan dengan belas kasih dan pengampunan-Nya.

1. Al-Ghafur (Maha Memaafkan): Nama ini muncul dalam Alquran lebih dari 70 kali.

Ada juga nama lain dari akar yang sama, seperti Ghafir dan Ghaffar.

Arti dari bahasa Arab ghafara adalah untuk menutupi, untuk menyembunyikan dan dari situ muncul makna yaitu untuk memaafkan, untuk mengampuni, mengampuni dan memaafkan.

Allah melakukan semua hal ini.

Dalam Al Qur'an, disebutkan bahwa: Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu), dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali. (An-Nisa', 116)

Maka kita harus kembali kepada Allah untuk mencari pengampunan-Nya.

2. Al-`Afuw (Maha Mengampuni): Ini merupakan sisi lain dari pengampunan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline