Lihat ke Halaman Asli

Faizal Chandra

Guru Matematika

"Dua Garis Biru" Film Melawan Arus dan Pendidikan Seks Terbaik

Diperbarui: 25 Juli 2019   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram/Starvisionplus

Satu bulan sudah semenjak saya menulis artikel "Dua Garis Biru" Film Bergenre Drama Remaja yang Paling Ditunggu. Saya berkesempatan menonton film dua garis biru di bioskop pada tanggal 19 Juli 2019 (tidak disengaja tepat 1 bulan setelah membuat artikel sebelumnya). 

Tayang nya Film ini di bioskop menunjukkan bahwa petisi yang dibuat untuk melarang tayang nya film ini gagal (jangan bersedih dan lebih baik nonton film nya saja, hehe). 

Film besutan Gina S. Noer mampu mematahkan pandangan negatif pembuat petisi melalui film yang dikemas apik dan tidak bertele-tele dalam menyajikan konflik beserta penyelesaiannya.  Saya dibuat terpukau dengan setiap scene yang disajikan, begitu padat dan tidak ada kesan boring. 

Angga Yunanda dan Adhisty Zara mampu membawakan karakter Bima dan dara dengan baik. Dara mampu menunjukkan tentang akibat yang ditimbulkan jika pacaran melebihi batas dan setelah menonton ini para wanita akan memikirkan bagaimana jika dia diposisikan menjadi dara (hanya berangan-angan).

Instagram/Starvisionplus

Film ini dibuka dengan adegan yang menampilkan suasana kelas dan pembagian nilai hasil ujian, lalu pak guru memanggil nilai-nilai setiap siswa. Dimana Dara mendapatkan nilai 90 dan Bima hanya mendapatkan nilai 40. 

Teman-teman Bima sedikit mengejek dia karena sibuk pacaran aja sama dara tapi jarang belajar dan dengan sigap dara yang duduk disebelah nya menimpali perkataan yang mengejek Bima dengan ucapan "lebih baik nilai 40 tapi tidak nyontek daripada nilai bagus tapi nyontek", lalu gelak tawa pun pecah dan bel pulang berbunyi. 

Mungkin di film nampak tidak ada yang tersinggung namun perkataan dara tadi merupakan kritik keras dunia pendidikan kita saat ini, dimana para siswa berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai terbaik bahkan menghalalkan segala cara. 

Saya sendiri tidak menampik bahwa saya pernah nyontek bukan untuk mendapatkan nilai terbaik karena saya berpikiran untuk dapat mengisi seluruh lembar jawaban (benar salah tidak masalah, asalkan terisi semua). 

Namun menyontek masihlah tindakan wajar karena setiap Jawaban nya masih belum pasti benar, berbeda dengan membeli kunci jawaban yang memiliki tingkat kebenaran hampir 100% (inilah wajah Pendidikan Indonesia saat ini dengan nilai adalah segala nya). 

Baiklah kembali ke pembahasan dua garis biru. Setelah bel berbunyi, semua siswa bersiap untuk pulang ke rumah dan setelah guru keluar ruangan semua siswa berhamburan pulang. Setelah itu dara mengajak bima main ke rumahnya. 

Setelah sampai di rumah dara ternyata tidak ada orang selain pembantu nya, lalu Diajaklah Bima masuk ke kamar dara. Setelah itu mereka berdua bercanda-canda dengan dara sedang merias wajah Bima. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline