Lihat ke Halaman Asli

Faiz Romzi Ahmad

Mahasiswa di Perguruan Tinggi Islam di Banten

Ada Waktunya

Diperbarui: 18 April 2019   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Semua ada waktunya. Petani panen pada waktunya, pedagang laris pada waktunya, mahasiswa sarjana pada waktunya, siswa lulus pada waktunya, anak kecil tua pada waktunya, pegawai gajian pada waktunya. Setelah musim penghujan, datang musim kemarau. Setelah kemarau, datang musim penghujan. Semua akan silih berganti. Semua ada waktunya.

Allah memiliki rahasia atas takdir, rahasia atas waktu, rahasia atas rezeki.

Hidup adalah kumpulan keinginan, ingin begini, ingin begitu, ingin ini, ingin itu, dan banyak sekali. Dan manusia harus ada keinginan/bercita-cita. Kalau bukan karena keinginan atau cita-cita, mana ada profesor, mana ada doktor, mana ada tenaga medis, mana ada hakim, mana ada pengacara, mana ada pejabat publik, dan yang lainnya.

Cita-cita, ikhtiar, dan buah hasil. 

engutip Buya Hamka dalam bukunya Filsafat Hidup bahwa cita-cita itu sendiri adalah dinamo hidup. Kalau tidak lantaran cita-cita hilanglah nafsu bekerja, berhenti gerak dunia, padam pelita orang-orang bijak bestari. Cita-cita itu hidup selamanya. Cita-cita tetap ada selama pikiran masih ada dan jiwa masih di dalam tubuh.

Siapa yang menanam ia akan menuai. Saat ini kamu sedang berjuang, hadapi semua dengan ketekunan, lakonan-lekeunan, semua ada waktunya.

Husnudzonlah, tinggikan cita-cita, hadapi rintangan dan tantangannya. Jangan menyerah, jangan mengeluh, jangan salahkan diri sendiri, jangan salahkan orang lain, teruslah berjuang! Kalau kata Tan Malaka "terbentur terbentur terbentur terbentuk!"

_______

18 April 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline