Lihat ke Halaman Asli

Faiz Romzi Ahmad

Mahasiswa di Perguruan Tinggi Islam di Banten

HUT Ke-145, Momentum Pandeglang Bangkit dari Segala Ketertinggalan

Diperbarui: 1 April 2019   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. Pandenglang

Tiga bulan sudah, bencana alam tsunami menimpa Pandeglang pada penghujung tahun lalu dan 145 tahun Pandeglang memasuki usianya, banyak pekerjaan rumah yang belum dituntaskan. 

Tagline Pandeglang Bangkit dan Selat Sunda Aman mengudara diusianya yang ke 145. Sebelum kesana lebih lanjut, kita patut bertanya mengapa 1 April diperingati sebagai hari jadi, apa alasan?

Mengapa 1 April?

Penulis menghimpun data dari situs Pemkab Pandeglang bahwa di Pandeglang sejak tanggal 1 April 1874 telah ada pemerintahan. Lebih jelas lagi dalam Ordonansi 1887 No. 224 tentang batas-batas wilayah Keresidenan Banten, termasuk batas-batas Kabupaten Pandeglang. 

Dalam tahun 1925 dengan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 14 Agustus 1925 No. IX maka jelas Kabupaten telah berdiri sendiri tidak di bawah penguasaan Keresidenan Banten.

Atas dasar dan fakta-fakta tersebut dapat diambil beberapa alternatif :
1. Pada tahun 1828 : Pandeglang sudah merupakan Pusat Pemerintahan Distrik;
2. Pada tahun 1874 : Pandeglang merupakan Kabupaten;
3. Pada tahun 1882 : Pandeglang merupakan Kabupaten dan Distrik Kewedanaan;
4. Pada tahun 1925 : Kabupaten Pandeglang telah berdiri sendiri.

Dari keempat kesimpulan itu atas kesepakatan bersama kita telah menentukan 1 April 1874 sebagai Hari Jadi Kota Kabupaten Pandeglang.

45 Tahun, Usia Tua dengan Semangat Muda

1 April 2019, Pandeglang memasuki usianya yang ke 145 tahun, Pemerintah Kabupaten Pandeglang mengusung tema Pandeglang Bangkit Selat Sunda Aman sebagai bentuk penegasan bahwa Pandeglang sudah bangkit dari musibah akhir tahun lalu dan aman untuk dikunjungi wisatawan.

Senada dengan Pemkab Pandeglang, Arief Yahya selaku Menteri Pariwisata bahwa Kemenpar sudah membentuk tim Selat Sunda Aman yang diketuai Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti yang juga sebagai Ketua Tim Manajemen Krisis Kemenpar untuk melakukan pemantauan serta memastikan agar seluruh program pemulihan sektor pariwisata Selat Sunda berjalan sesuai rencana, baik dari unsur sumber daya manusia (SDM), pemasaran, maupun destinasi terdampak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline