Lihat ke Halaman Asli

Faisal yamin

Belajar menulis

Sebuah Pernyataan yang Menghentak

Diperbarui: 8 Juli 2021   19:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi, dok/Unsplash

"Kak, tunggu aku di kedai rindu tepat pukul 21:00Wit."

Begitulah isi sebuah pesan yang mendarat di whatsAppku. Aku langsung di buat bingung, karena tidak pernah membuat janji dengan sesiapapun sebelumnya. Terlebih, pesan itu dari nomor yang tak dikenal. Sejurus kemudian aku layangkan sebuah pesan ke nomor tersebut.

"Maaf dengan siapa sebelumnya?"

Tidak butuh waktu lama, dengan cepat pesan itu di baca olehnya. Aku menunggu balasanya dengan gelagat pikir yang penuh tanya. Beberapa menit kemudian, balasan darinya belum kunjung datang. Aku mulai menerkan dengan serbuat pernyataan sinis. "Ah, mungkin ini ulah teman-teman yang coba mengusiliku." Aku membuat kesimpulan.

Sesaat ketika hendak masuk mengambil buku bacaan, handphoneku tiba-tiba memekik. Sebuah pesan dari nomor tidak dikenal tadi mendarat. Dengan penasaran yang mengganjal, secepatnya aku buka pesan tersebut.

"Azzahra kak. Tunggu aku ya tepat pukul 21:00 wit di kedai rindu."

Mataku langsung terbelalak membaca pesan itu. Spontan, jantungku berdetak kencang, lalu rasa haru dan bahagian ikut mengendus jiwaku. Seperti sapuan angin pagi yang serabutan masuk di selah ranting dan dedaun nyiur di bibir pantai.

Aku seakan tidak percaya dengan apa yang aku baca. Bagiku ini seperti mimpi yang menguyur tidurku. Namun kebahagian kian meninggi, membuat imajinasiku tidak mempu melahirkan sebuah tanya.

"Bertahun-tahun nanti mengendap dalam tanya, akhirnya sebentar terjawab." Gumaku dengan bahagia yang kini memasung jiwaku.
                                  ***
Aku tiba di kedai rindu tepat pukul 20:45 Wit. Lalu duduk di pojok kiri tepat menghadap pintu masuk. Aku memilih tempat itu agar bisa melihatnya dari jauh ketika dia masuk ke sini, juga agar dia dengan cepat mengenali tanpa harus mencari-cari wujudku.

"Pesan apa mas?" Ucap seorang pelayan menghampiriku.

"Sebentar ya mbak, aku lagi nunggu orang. Jika sudah datang nanti kami pesan." Jawabku, lalu dengan cepat pelayan itu kembali ke belakang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline