Lihat ke Halaman Asli

KKNT 122 Lumajang

KKNT 122 Lumajang

Tingkatkan Kewaspadaan Bencana Sejak Dini, Mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur Melaksanakan Kegiatan SPAB di Lingkungan SD Desa Selok Awar-Awar

Diperbarui: 25 Juni 2022   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kelompok 122 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) di Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang mengadakan Sosialisasi dan Simulasi Tanggap Bencana di Lingkungan Sekolah(26/1). Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10, 13, 14, dan 15 Juni 2022 pada empat sekolah dasar yakni SDN 1, 2, dan 3 Desa Selok Awar-Awar dan MI Nurul Islam.  Kegiatan sosialisasi dan simulasi ini dilaksanakan mengingat lokasi sekolah yang berdekatan dengan perbukitan dan juga laut lepas yang merupakan daerah rawan terjadinya bencana. Adapun sekolah ini memiliki halaman yang cukup luas untuk dijadikan lokasi simulasi tanggap bencana. Dalam mendukung kegiatan ini, kelompok KKN Tematik Kelompok 122 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) bekerja sama dengan Kelompok Destana (Desa Tangguh Bencana) Selok Awar-Awar.

dokpri

Koordinator KKN Tematik  kelompok 122 menambahkan, sosialisasi tanggap bencana ini disesuaikan dengan bencana yang kemungkinan besar dapat terjadi, yaitu bencana gempa bumi dan tsunami. “sosialisasi kebencanaan ini dilaksanakan agar anak-anak siap menghadapi bencana. Dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, meningkatkan kapasitas pengetahuan siswa dalam penanggulangan bencana baik pra, saat dan pasca bencana” tegasnya.

Ketua Destana Selok Awar-Awar memaparkan, “Desa Selok Awar-Awar punya potensi mengalami gempa bumi dan tsunami. Dengan adanya sosialisasi dan simulasi ini, masyarakat akan lebih aware mengenai bahaya bencana dan tahap yang harus dilakukan bila terjadi bencana,” terangnya.

Bencana yang ada di Selok Awar-Awar, salah satunya gempa bumi dan tsunami. Jika getarannya lebih dari 20 detik, kita segera lari ke dataran tinggi. "Ada lembaga resmi pemerintah yang berwenang memberikan peringatan gempa, yakni BMKG dan BNPB meneruskannya kepada masyarakat " ucapnya.

Serta meningkatkan keterampilan dasar dalam penanggulangan bencana. Sinergi dengan Destana dan sekolah untuk membangun kesiapsiagaan bersama menghadapi bencana, khususnya di Selok Awar-Awar. "Bencana datang tiba-tiba dan tidak direncanakan, maka dari itu kita harus tau apa yang harus dilakukan dan meningkatkan kesiapsiagaan diri kita" ucapnya.

dokpri

Sosialisasi mengenai tanggap bencana di lingkungan sekolah diawali dengan pengenalan umum mengenai bencana, macam-macam bencana, dampak bencana serta tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi bencana di lingkungan sekolah. Kegiatan selanjutnya dilakukan dengan melakukan simulasi terjadinya gempa di sekolah, dan diakhiri dengan games/ Trauma Healing. Kegiatan Berlangsung dengan semarak, siswa antusias terhadap materi yang disajikan. Siswa tertarik dalam mendengarkan materi, simulasi hingga games dan menyambut baik program kerja yang dilaksanakan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline