Lihat ke Halaman Asli

Faisal Basri

TERVERIFIKASI

Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Warga Dambakan Angkutan Umum Nyaman dan Aman

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilihan warga untuk menggunakan angkutan umum ditentukan oleh faktor harga, kenyamanan, dan keamanan. Jika ongkos menggunakan angkutan umum lebih murah, termasuk ongkos untuk memperoleh kenyamanan dan keamanan, niscaya sebagian besar warga tak akan menggunakan kendaraan pribadi.

Jika dari rumah menuju kantor harus menggunakan ojek, lalu bus atau kereta api, lalu naik bus atau ojek lagi, boleh jadi ongkos nominalnya lebih mahal ketimbang menggunakan sepeda motor sendiri. Akan lebh mahal lagi jika waktu tempuh dengan kendaraan umum lebih lama ketimbang dengan sepeda motor atau mobil pribadi.

Oleh karena itu, angkutan umum bakalsangat diminati jikalau tarif, kenyamanan dan keamanan, serta jarak tempuh bisa bersaing dengan kendaraan pribadi. Ketiga faktor ini menjadi satu kesatuan dalam memutuskan pilihan.

Kebijakan yang efektif harus bisa mengubah struktur insentif berkendaraan. Yakni dengan meningkatkan insentif bagi pengguna angkutan umum dan mengenakan disinsentif bagi pengguna kendaraan pribadi. Perangkat kebijakannya bisa menggunakan perangkat fiskal: memberikan subsidi (insentif) bagi angkutan umum dan meningkatkan pajak (disinsentif) bagi kendaraan pribadi.

Pembenahan angkutan umum menjadi prasyarat penting. Penguatan angkutan umum di dalam pengelolaan yang terintegrasi memberikan banyak keuntungan, antara lain:

1)Menciptakan sinergi antarmoda sehingga memudahkan harmonisasi tarif angkutan, misalnya dengan tiket terusan dan terpadu.

2)Mengacu pada standar pelayanan, bukan kejar setoran, sehingga bisa meningkatkan disiplin sopir dan pengguna/penumpang.

3)Mempermudah penerapan standar lingkungan dengan penerapan kewajiban angkutan umum, khususnya bus, untuk menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.

Manfaat lain adalah masyarakat pengguna tak lagi terlalu peduli seandainya subsidi BBM dicabut, karena kenaikan harga BBM tak secara langsung menambah beban mereka. Alangkah eloknya jika sejak sekarang dana rutusan triliun rupiah untuk subsidi BBM bisa dialokasikan untuk membenahi transportasi publik secara besar-besaran.

Manfaat selanjutnya adalah udara Jakarta kian bersih dan warga bisa menikmati langit biru. Sehingga, kesehatan warga bisa lebih baik dan semakin produktif. Tentu rakyat akan kian sejahtera.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline