Lihat ke Halaman Asli

Hidroponik, Alternatif Bercocok Tanam dalam Keterbatasan Lahan

Diperbarui: 6 Maret 2019   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

( lahan hidroponik Parung Farm - Dokpri )

                                                                                                       

Bogor, Hidroponik salah satu media tanam yang media tanamnya tidak menggunakan tanah. Media tanam Hidroponik dapat menggunakan air, gel, sabut kelapa, pasir dan lain-lain. sistem tanam hidroponik saat ini semakin digemari oleh masyarakat karena untuk melakukannya tidak memerlukan tanah yang cukup luas. sistem tanam hidroponik ini sangat cocok diterapkan dikota-kota besar yang memiliki lahan yang sedikit.

Teknik budidaya hidroponik ini lebih mengutamakan media air dan dicampur dengan nutrisi yang selalu mengalir. Teknik Budidaya hidroponik ini sering ditanam oleh masyarakat dengan menggunakan paralon yang disusun bertingkat agar air dan nutrisi dapat mengalir.

Dengan media tanam hidroponik, masyarakat dapat melatih kreativitas dalam bercocok tanam dihalamannya masing-masing. Masyarakat dapat memanfaatkan barang-barang bekas seperti paralon, botol plastik dan lainnya yang disusun untuk tempat media tanam.

Hal ini telah ditekuni oleh pria yang disapa Mang Iwan, seorang pekerja di Parung Farm sekaligus menjadi pelatih bagi masyarakat yang ingin belajar hidroponik di wilayah Parung, Kab.Bogor. Sejak didirikannya pada tahun 1996, Parung Farm sering dijadikan tempat pelatihan serta penelitan dari tanaman Hidroponik. Jenis tanaman yang dibudidayakan adalah sayuran seperti selada air, kangkung, pakcoy dan masih banyak lagi.

Untuk waktu panen tanaman hidroponik beragam tergantung dari jenis sayuran yang ditanamnya, rata-rata  memerlukan waktu yang tidak terlalu lama 22-30 hari. 

Saat ini permintaan untuk sayuran hidroponik masih banyak dipasok ke Supermarket di wilayah Jabodetabek. Masyarakat mulai menyadari hasil dari tanaman hidroponik lebih sehat karena pada proses perawatannya tidak menggunakan pestisida.

 "Hasil dari Hidroponik menguntungkan banget karena harganya mahal dari pada sayuran yang ditanam konvensional." sebut Mang Iwan, nilai jual hasil tanaman hidroponik memiliki harga yang relative tinggi ketimbang non hidroponik. Perawatan yang rutin dan terpantau serta kualitas yang selalu terjaga membuat hasil dari hidroponik lebih mahal.

"Kita bisa melakukannya dipelataran rumah, pakai barang-barang bekas, terpapar sinar matahari dan sistem perairan yang 24 jam berjalan, hasilnya menguntungkan"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline