Lihat ke Halaman Asli

Fahri Sabililhaq

Manusia Pemula

Belajar dari Momentum Muktamar

Diperbarui: 19 November 2022   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://muktamar48.id/logo-muktamar/

[Perspektif tuk Kader Persyarikatan]

Pada hari Sabtu (19/11/22) ini menjadi hari Pembukaan perhelatan event besar Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah yang ke-48 di Solo, Jawa Tengah. Tepatnya di venue Stadion Manahan Solo yang menghadirkan beberapa tokoh penting bangsa dan persyarikatan. Berbagai elemen warga Muhammadiyah dari seluruh Indonesia bahkan dari luar negeri pun juga turut andil hadir guna ikut menggembirakan dan menyemarakkan event besar persyarikatan ini.

Semua nampak gembira menyambut Muktamar ini. Berbagai kalangan yang hadir baik dari golongan tua, muda, maupun belia semua tampak menyatu dalam balutan ukhuwah Islamiyah yang hangat dan damai, dengan corak atau identitasnya masing-masing. Dari sana terasa ada suatu vibes tersendiri yang kemudian mampu menggugah dan menguatkan kembali semangat ghirah pergerakan di Muhammadiyah pada khususnya.

Penulis agaknya belum berkesempatan untuk hadir di tengah-tengah acara tersebut, namun alhamdulillah penulis masih dapat mengikuti siaran langsung atau live streaming ketika acara pembukaan Muktamar berlangsung yang ditayangkan oleh tvMu. 

Mulai dari pertunjukan yang menarik dari penampil muktamar, penyampaian pidato-pidato dari para pimpinan baik pidato Ketua Umum PP 'Aisyiyah, Ketua Umum PP Muhammadiyah, sampai penyampaian pidato dari Presiden Republik Indonesia yang kemudian dilanjutkan prosesi simbolis pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ke-48 di Solo oleh Presiden RI Bapak Ir. H. Joko Widodo beserta jajaran tokoh penting lainnya.

Dari isi pidato yang disampaikan masing-masing tokoh, mengandung banyak sekali hikmah, nilai, dan pembelajaran yang dapat kita ambil, yaitu antara lain isu tentang dinamisasi pergerakan organisasi, risalah perempuan berkemajuan, perdamaian dan persatuan bangsa, pemilihan umum yang berkeadaban, dan lain sebagainya (selengkapnya dapat disimak di channel Youtube tvMu). 

Hal ini membuktikan sekaligus menegaskan pula bahwasannya Muhammadiyah serius untuk tetap terus berupaya mencerdasakan bangsa, memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta dengan segala upaya dan aksi nyatanya.

Dengan terus konsisten memberikan kontribusi positif yang maksimal kepada bangsa dan negara bahkan dunia melalui ribuan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang berdiri dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan maupun di luar negeri. Sehingga esensi islam sebagai agama rahmatan lil alamin nampak terlihat nyata dalam setiap pergerakan persyarikatan dan tiada henti untuk terus direalisasikan.

Muktamar ini pada hakikatnya menjadi forum permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah dan 'Aisyiyah, dimana event ini akan menjadi momen regenerasi kepemimpinan, momen silaturahmi untuk memperkuat ukhuwah dan momen kolaborasi warga persyarikatan se-Indonesia, bahkan dunia. 

Jadi, memang event Muktamar ini menjadi event yang sakral, penting, dan akan berimplikasi luas terhadap persyarikatan ke depannya. Ada beberapa poin yang menjadi pembelajaran bagi kita bersama yang penulis asumsikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline