Lihat ke Halaman Asli

Fadly Bahari

TERVERIFIKASI

Pejalan Sepi

Ini Bukti Bahasa Sanskerta Berasal dari Bahasa Tae'

Diperbarui: 28 Januari 2020   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wanita-wanita dari dataran tinggi Toraja, penutur bahasa Tae' (Foto: Fadly bahari)

Dalam pembahasan kali ini, saya ingin menunjukkan fakta untuk hipotesis bahwa bahasa Sanskrit sesungguhnya berasal dari bahasa Tae', dengan menunjukkan bentuk kata dalam bahasa Tae' yang pada dasarnya terdiri dari kata dasar dan imbuhan, tetapi ketika terserap ke dalam bahasa Sanskrit, menjadi satu kata tersendiri, serta memunculkan makna baru yang pada dasarnya merupakan pergeseran dari makna awal.

Sebagai awalan, contoh kata yang akan saya ulas adalah: Paripurna.

Jika ditinjau dalam bentuk bahasa Tae', Kata "Paripurna" terdiri dari: 

  • imbuhan "pa" (membentuk makna aktif, penyebab, dan juga menunjukkan makna pelaku)
  • kata penghubung "ri" (Indonesia: di)
  • kata "purna", bentuk dasarnya "pura" (Indonesia: sudah) yang mendapat akhiran "-na" (merupakan bentuk "nya" dalam bahasa Indonesia). Jadi, "Purana" artinya: "Sudahnya".

Dalam bahasa Tae' Imbuhan "pa" jika digabungkan dengan kata penghubung "ri", yaitu "pari-", akan membentuk makna "tempatkan di", jadi kata "paripurana" dalam bahasa Tae' dapat bermakna: "tempatkan di kesudahannya".

Bentuk Idiom "tempatkan di kesudahannya" sebagai makna kata "Paripurana" dalam bahasa Tae', kemudian mengalami pergeseran makna ketika terserap ke dalam bahasa Sanskrit, yaitu membentuk makna "sempurna / seluruh / lengkap" untuk kata "paripurna". 

Dapat kita lihat jika makna "paripurna" dalam bahasa Sanskrit bisa dikatakan merupakan wujud interpretasi dari bentuk kalimat idiom "tempatkan di kesudahannya".

Penggunaan bentuk "pari-" dapat pula kita temukan pada bentuk kata "parinirvana" (sanskrit).

Kemunculan terminologi "parinirvana" umumnya ditemukan dalam berbagai literatur kanonik Buddhis, seperti Sutta Mahaparinibbana Pali, Samyutta-nikaya, Ekottara-agama, dan sutra-sutra awal lainnya. Dan nampaknya digunakan dalam pembahasan mengenai kematian Buddha (Parinirvaa Buddha).

Dalam Buddhisme, istilah parinirvana umumnya digunakan untuk mengacu kepada pencapaian nirvana setelah kematian. Parinirvana menyiratkan pembebasan dari Samsara, karma, dan kelahiran kembali.

Dalam kamus Sanskrit Monier-Williams, bentuk "parinirvA" (yang nampaknya bentuk sinonim dari kata "parinirvana") bermakna: "mencapai istirahat mutlak".

Jika mengacu pada makna bentuk "pari-" dalam bahasa Tae', maka "Pari-nirvana" mestilah bermakna "tempatkan di nirvana".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline