Lihat ke Halaman Asli

Fachrudin Alfian Liulinnuha

Hanya sekedar freelance

"Camping" dan "Trekking" Asyik di Kalikuning Adventure Park

Diperbarui: 13 Januari 2018   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto by Aan Pambudi

Merapi selalu berada dalam garis paradoks. Selain memberi berkah, sering kali gunung berapi teraktif di dunia itu memperbaharui berkah dengan bencana. 

Gunung berapi yang terletak di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta ini saban waktu selalu bergejolak dengan mengeluarkan erupsi. Di luar erupsi yang bisa terjadi 2-5 tahun sekali, Merapi memberi berkah kesuburan di lereng-lerengnya yang hijau. 

Di sana, penduduk menanam salak pondoh, memelihara sapi perah, dan menanam tanaman palawija yang menguntungkan.Bahkan sisa erupsi berupa berjuta-juta ton pasir dan batu jadi berkah yang melimpah bagi manusia.

Pasca erupsi Merapi pada tahun 2010, kreativitas dan keuletan penduduk merapi untuk mmempertahankan hidup di tengah gejolak Gunung Merapi semakin terlihat dan teruji. 

Bahkan para penyabit rumput telah beralih profesi menyewakan motor trail untuk menjelajah bekas-bekas kampung yang dilanda awan panas. Pada akhir 2011 juga muncul ratusan jip tua yang dimanfaatkan sebagai wahana mengunjungi tempat-tempat "bersejarah" dalam erupsi Merapi yang kemudian disebut dengan istilah "Lava Tour".

Lava Tour sampai saat ini masih menjadi primadona wisata di kawasan merapi, keberadaannya mampu mengembalikan kejayaan wisata alam merapi yang delapan tahun lalu terpuruk karena sapuan erupsi yang dahsyat sekali. 

Selain lava tour, wisata-wisata alam di sekitar merapi terus bermunculan dan telah terbukti mampu memberikan nilai ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar Gunung Merapi. 

Kerjasama antara Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dengan masyarakat dalam rangka pemanfaatan zona ruang publik telah menghasilkan beberapa destinasi wisata baru yang banyak menarik wisatawan untuk mengunjunginya, salah satunya adalah Kalikuning Adventure Park (KAP).

Saya bersama sekitar 42 kawan-kawan dari berbagai komuitas blogger, media sosial dan mitra TNGM pada 06 Januari 2018 turut menjadi saksi dibukanya secara resmi bagian dari wahana wisata KAP, yaitu Camping Family Kalikuning Adventure Park. 

Dalam acara yang dibarengi dengan sarasehan tersebut juga diisi dengan penandatangan surat peranjian kerjasama (SPM) antara pihak dari TNGM dengan kelompok pemberdayaan masyarakat yang diberi nama "Kalikuning Park". 

Penandatangan SPM ini sebagai langkah awal TNGM mengajak turut serta masyarakat untuk turut mengelola dan memanfaatkan zona pemanfaatan ruang publik ini untuk menjadi sebuah tempat wisata yang menarik dan tentunya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline