Lihat ke Halaman Asli

Eko Raharjo

Penulis yang sedang Belajar Menulis

Masa Pensiun, Bersyukur atau Penyesalan

Diperbarui: 8 Agustus 2021   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: frepik.com

Banyak orang tidak siap menghadapi pensiun. Pensiun dianggap sebagian orang sebagai masa sudah mulai menurunya produktivitas seseorang.

Bagaimana merancang kehidupan setelah pensiun mulai dari sekarang ? Bagaimana Pensiun tidak sekedar menunggu kematian menjemput namun lebih memiliki makna.......

Secara Psikologis, ada beberapa type manusia yang memiliki perencanaan matang akan kehidupan nya, namun tidak sedikit juga orang yang menganut prinsip "hidup apa kata nanti".

tidak ada yang salah dalam prinsip hidup masing -masing orang tersebut, namun hal ini bukan berarti menjadikan kita apatis dan masa bodoh pada masa pensiun yang secara pasti akan terjadi dan hanya tinggal menunggu waktu.

Beberapa hal yang setidaknya harus di pikirkan ketika masa pensiun hadir atau merencakan pensiun secara baik mulai sejak dini.

Aktivitas dan Berpikir.

Sejak umur 20-an, masa pertama kali kerja sampai masa pensiun setidaknya 40 tahunan menjalani rutinitas rutin pekerjaan.

Aktivitas rutin ini akan menjadi masalah jika sewaku --waku tiba-tiba hilang begitu saja diganti aktivitas baru

Ada kekagetan aktivitas yang terjadi, istilah "post power Sysdrom muncul karena sebelumnya ada kewenangan /aktivitas rutin menjadi hilang atau bahkan berubah.

Sebagai contoh tadinya sebagai pekerja urusan adminitrasi yang setiap harinya datang pada jam kerja, jam 8 dan pulang jam 5 sore dengan pekerjaan yang rutin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline