Lihat ke Halaman Asli

EVRIDUS MANGUNG

TERVERIFIKASI

Pencari Makna

Membaca Peluang Pasar Melalui Penerbit Buku Mayor

Diperbarui: 13 Maret 2023   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri KBMN 28

Mungkin anda adalah salah satu dari sekian banyak penulis yang punya impian agar karya tulisnya bisa diterbitkan oleh penerbit mayor. Impian itu tidak salah. Hanya tahukah Anda tentang penerbit mayor ?

Penerbit mayor adalah penerbit yang telah menerbitkan buku dalam skala yang besar. Punya nama brand yang besar. Jangkauannya luas dan dari segi modal juga tidak main-main.

Untuk menerbitkan naskah melalui penerbit mayor, penulis perlu memikirkan konsep tulisan yang menarik dan berkualitas. Karena biasanya dalam penerbit mayor sudah memiliki manajemen yang bagus dan berkualitas. Hal ini dapat dilihat dengan adanya post-post tanggung jawab yang sesuai dengan bidangnya, misalnya marketing, editor, desainer, layouter, produksi, dan lain-lain.

Tidak banyak jumlah penerbit mayor di Indonesia. Menjadi penerbit mayor memiliki kriteria yang tidak mungkin dapat diraih dalam waktu pendek, tetapi bisa sampai puluhan tahun.

Syarat menjadi penerbit mayor salah satunya adalah harus sudah memiliki judul terbitan buku puluhan ribu judul dan tiap tahunnya harus menerbitkan ratusan judul secara konsiaten

Penerbit adalah Industri kreatif yang di dalamnya ada kolabarasi insan-insan kreatif. Kolaborasi antara penulis, editor, layouter, Ilustrator dan desain grafis. Saat ini insan-insan kreatif dari bidang lain terus bergabung. Realita ini seiring dengan perkembangan dunia penerbitan Publisher 5.0 yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya kreatif.

Ada dua kategori besar jenis buku. buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku Nonteks dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi.

Dokpri KBMN 28

Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti ini: 

Dokpri KBMN 28

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline