Lihat ke Halaman Asli

Viona aminda

Life long learner

Kesenjangan Kesehatan Kaum LGBT di Amerika

Diperbarui: 8 April 2021   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay

Disclaimer: Artikel ini tidak untuk menyinggung siapapun, bagian dari tugas untuk penelitian kesenjangan kesehatan pada kaum LGBT.

LGBTQ di Amerika lebih mungkin daripada populasi lainnya untuk hidup dalam kemiskinan, tidak memiliki akses ke perawatan medis, asuransi kesehatan, cuti medis berbayar, dan memiliki risiko komplikasi kesehatan yang lebih besar karena COVID-19, penelitian telah menunjukkan.

Diskriminasi sistemik dan disparitas ekonomi adalah di antara pendorong meningkatnya kerentanan populasi ini.

Komunitas LGTBQ, yang diperkirakan mencakup antara 9 hingga 14 juta orang dewasa di Amerika Serikat juga berisiko tinggi mengalami penyalahgunaan zat terlarang, kesehatan mental yang buruk, dan kekerasan dalam rumah tangga.

Masalah yang dikhawatirkan oleh pejabat kesehatan dan advokat telah memburuk selama pandemi. Karena ruang redaksi meliput COVID-19 dan dampaknya pada kelompok yang secara tidak proporsional terkena penyakit, jurnalis sering mengabaikan atau kurang memperhatikan populasi LGBTQ.

Ingatlah bahwa populasi LGBTQ tidak monolitik. Perry Halkitis, dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Rutgers, membuat poin ini dalam editorial baru-baru ini di Annals of LGBTQ Public and Population Health, di mana ia adalah pemimpin redaksi pendiri.

Pengalaman dan tantangan pria gay berbeda dengan lesbian dan transgender. "Saya pikir kami cenderung ingin memasukkan orang ke dalam kotak dan kami tahu betul bahwa orang tidak muat dalam satu kotak," kata Halkitis kepada Journalist's Resource.

 "Ketika kami berpikir tentang pencegahan dan pemberian perawatan kesehatan, cara kami memberikan perawatan kepada lesbian berbeda dengan pria gay, berbeda dari kaum bi dan dari kaum trans, namun entah bagaimana kami bertindak seolah-olah kelompok itu semua sama." tambahnya.

Bahkan di dalam setiap huruf akronim, ada keragaman yang sangat besar, kata Halkitis. "Seorang pria gay kulit hitam berusia 22 tahun yang tinggal di New York City akan memiliki kebutuhan yang sangat berbeda dari perawatan kesehatan daripada seorang pria Asia berusia 72 tahun yang tinggal di Montana," katanya.

Ada kelangkaan data federal tentang kelompok LGBTQ.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline