Lihat ke Halaman Asli

Dahlan Iskan akan Jadi Presiden pada 2019

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dahlan di "kerjain" tim inti demokrat ?

Bagi para penggemarnya dahlan iskan, sudah pasti ngedumel sambil mecucu gak karuan menanggapi keputusan bos demokrat selaku presiden yang hendak pensiun bentar lagi, pak SBY.

Gara garanya, hasil konvensi yang tak sejalan dengan niatan awal untuk mengusung pemenang menjadi capres, atau setidaknya jadi cawapres.  Gimanapun juga, tuh peserta konvensi uda ngeluarin duit seabrek buat kampanye visi misi ke rakyat indonesia.

Klimaks dari konvensi tersebut mengantarkan dahlan sebagai pemenang, tapi sia sia.
Kata Dahlan, kemenangannya ibarat makanan coklat ter-enak yang hanya boleh di lihat, tapi tidak bisa di makan, hanya untuk di pajang di freezer.  Kemenangan sia sia, kurang lebih begitu kalau di arti-luruskan.  Sampai di sini, kisah perjalanan konvensi telah usai, Dahlan sebagai pemenang !

Mengapa Dahlan bisa terjebak lingkaran " abal abalan"  Demokrat ?

Dahlan Iskan, BOS JPNN ( Jawa Pos National Network ) membawahi sekian puluh anak perusahan berbasis media cetak serta elektronik, di kenal sebagai pengusaha media paling sukses di negri ini. Jawapos adalah ikon berita media cetak indonesia, dunia luar mengenal group media ini sebagai satu satunya yang terbesar dengan jaringan menggurita ke seluruh pelosok tanah air.

Dahlan iskan adalah pekerja keras !  Berawal dari gebrakannya saat memimpin PLN ( dirut PLN ), Walau tak lama menduduki jabatan tersebut, terbukti system layanan PLN banyak mengalami perubahan positiv.
Lalu, dahlan di angkat menjadi mentri BUMN, dan lagi lagi, banyak perubahan positiv yang di hasilkan di bawah kendali BOS JPNN tersebut.

Kemudian, dahlan menjadi salah satu pusat perhatian media karena gebrakannya yang cendrung sangat banyak di nanti nantikan oleh rakyat negri ini. Lagi lagi, pamor seorang dahlan semakin meroket tajam, bahkan sebelum jokowi setenar sekarang, dahlan sudah duluan tenar dan di sukai oleh rakyat negri ini.

Melihat respond masyarakat terhadap sosok dahlan, kemudian petinggi demokrat "meminang" dahlan agar mau mendaftar sebagai salah satu peserta konvensi. Dengan kalkulasi, setidaknya suara demokrat bisa terdongkak di tengah kekecewaan rakyat atas ulah petingi demokrat yang terjerat kasus korupsi.

Hasilnya, Bisa iya, bisa tidak ! karena perolehan suara demokrat hanya sebatas 10% suara nasional. Dari suara 10% tersebut, bisa jadi suara demokrat lebih jeblok kalau dahlan tidak di gadang gadang sebagai capres, atau sebaliknya bisa juga memang dahlan tidak memberi dampak pada peningkatan suara demokrat.
Perbandingannya bisa di sejajarkan dengan kisah bang Rhoma dan PKB.

Soal ini, mungkin kalau merujuk pada hasil konvensi, bisa jadi memang dahlan telah menjadi magnet pendongkrak suara untuk demokrat hingga menempati urutan 4 nasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline