Lihat ke Halaman Asli

Evi Siregar

TERVERIFIKASI

Dosen-peneliti

Mengenal Kakaw dan Xocolatl Milik Meksiko

Diperbarui: 22 Mei 2019   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepala Olmeca. Museo de la Venta, Villahermosa-Tabasco | Arsip Pribadi

Ada sebuah legenda yang menceritakan bahwa Dewa Quetzalcoatl turun ke bumi dan menghadiahi manusia pohon kakao. Dewa-dewa yang lain marah atas tindakan yang dilakukan Quetzalcoatl, karena kakao adalah bahan minuman para dewa. Quetzalcoatlpun dikeluarkan dari tempat para dewa dan harus hidup di dunia bersama manusia.

Ada legenda lain yang menceritakan bahwa pada suatu hari Dewa Quetzalcoatl menghadiahi manusia sebuah pohon sebagai tanda terima kasih atas cinta dan penghargaan mereka kepada istrinya yang lebih memilih mati daripada harus membuka rahasia harta karun di sebuah tempat. 

Ketika istri Quetzalcoatl mati, darahnya membasahi tanah dan dari tanah itu keluar pohon yang bernama cacahuaquchtl. Itulah pohon yang dihadiahi Quetzalcoatl kepada manusia, yang tak lain adalah pohon kakao.

Legenda yang kedua cukup menarik. Di situ muncul kata cacahuaquchtl yang merupakan kata dalam bahasa maya. Apakah ini berarti bahwa kakao berasal dari Meksiko?

Sampai hari ini masih terus diperdebatkan tentang dari mana asal-usul pohon kakao. Sebagian besar memang setuju kalau Meksiko adalah tempat awal pohon ini berkembang. Namun, mengingat karakter pohon kakao, akan lebih terterima jika dikatakan bahwa kakao berasal dari wilayah Mesoamerika; bahkan, mungkin lebih luas lagi hingga dataran Amazon (karena juga ada jenis kakao yang hidup di sana). Yang memang sudah dapat dibuktikan adalah bahwa orang-orang Olmecalah yang pertama yang mengonsumsi buah kakao.

Kebudayaan Olmeca ada sebelum kebudayaan Maya. Mereka menempati wilayah yang sekarang kita kenal dengan nama Veracruz dan Tabasco. Menurut John Henderson, orang-orang Olmeca sudah mengonsumsi minuman dari kakao sejak 1100 tahun sebelum Masehi. 

Minuman tersebut, yang hanya dikonsumsi pada upacara-upacara ritual mereka, mungkin belum terlalu mirip dengan minuman cokelat yang kita kenal sekarang, karena mereka membuat minuman dari biji-biji kakao yang dihaluskan dan dicampur dengan air serta rempah-rempah.

Namun penelitian terbaru membuktikan bahwa minuman tersebut sudah dikonsumsi orang-orang Olmeca bahkan sejak 1900 tahun sebelum Masehi. Temuan baru ini merujuk pada wilayah Belize dan Honduras. Ini berarti juga bahwa wilayah kekuasaan Olmeca sangat luas, mulai dari tenggara Meksiko sampai Honduras, mencakup (hampir) seluruh wilayah Mesoamerika.

Kebiasaan mengonsumsi minuman dari kakao diteruskan oleh orang-orang Maya, yang kemudian menjadi penguasa Mesoamerika setelah Olmeca. Pada masa kebudayaan Maya, sudah ada penamaan dan minuman yang mereka buat sudah seperti cokelat seperti yang kita kenal sekarang. Kakaw untuk kakao dan chacau haa untuk nama minuman dari kakao dengan air panas. 

Mereka membuatnya dengan cara menggiling biji-biji kakao, lalu merebusnya dengan air dan kemudian ditambah dengan rempah-rempah aromatik. Kemungkinan besar minuman tersebut tidak manis, tetapi pahit.

Ketika Imperium Aztek terbentuk, mereka banyak belajar dari orang-orang Maya tentang bagaimana menanam kakao dan mengonsumsikannya. Mereka menggunakan nama cacahuatl untuk kakao dan xocolatl untuk minuman, yang artinya 'air yang berbusa' atau 'air pahit'. Ada kemungkinan besar kata xocolatl diambil dari nama yang diberikan orang-orang Maya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline