Lihat ke Halaman Asli

Erusnadi

Time Wait For No One

Sepasang Mata dari Jendela Rumah Tua

Diperbarui: 17 Januari 2023   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sepanjang pagi hingga petang. Sepasang cahaya mata memandang jauh dari jendela. Tatapannya kosong dan hampa. Seolah meminta sapa, dan tanpa suara.

Orang-orang tidak pernah tahu. Ada yang memperhatikan dan melihatnya. Mereka melangkah seperti biasa. Di jalan dekat dengan pagar  berduri rumah tua itu sembari berbicara.

Bila tengah malam. Suara memanggil samar-samar terdengar. Seiring bunyi desir angin. Suara jangkrik sampai desis ular yang sedang merayap.

Suatu ketika dua orang peronda berkeliling pas dekat dengan rumah itu. Sampai terdengar samar-samar suara oleh telinga mereka.

"Seperti ada suara yang memanggil,"katanya.

Mereka lalu menghadapinya, dan menyalakan serta menyorot senter ke arah datangnya suara. Namun yang tampak hanya pohon beringin tua rindang yang kokoh berdiri. Rumput liar dan alang-alang yang tinggi. Juga dinding dan atap rumah yang sudah lapuk. Senter pun kemudian dimatikan.

Esoknya samar-samar suara yang memanggil tengah malam itu telah jadi cerita di masyarakat. Kata mereka rumah tua itu ada penunggunya. Penunggunya hantu wanita.

Tapi samar-samar suara dari jendela rumah tua itu datang terbawa angin untuk mengklarifikasi rumor itu.

Protesnya,"semua orang telah melakukan kebohongan publik. Karena peronda itu semalam tidak menyorot senter ke arah jendela."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline