Lihat ke Halaman Asli

Tolak Menjadi Cawapres Prabowo, Ustaz Abdul Somad Justru Dipaksa-paksa Amien Rais

Diperbarui: 1 Agustus 2018   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Meski didukung untuk maju sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) oleh beberapa pihak, Ust. Abdul Somad menolak halus tawaran tersebut. Melalui akun Instagram pribadinya, Ust. Abdul Somad menolak bersanding Prabowo Subianto karena lebih memilih untuk fokus di bidang pendidikan dan dakwah.

Sebelumnya, Ijtima' Ulama yang digelar oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) merekomendasikan dua skenario, yaitu pasangan Prabowo Subianto-Al Habib Salim Segaf Al-Jufri dan Prabowo Subianto-Ustaz Abdul Somad Batubara sebagai calon presiden dan calon wakil presiden 2019.

Namun, penolakan halus dari Ust. Abdul Somad di atas tak diterima oleh semua pihak. Salah satunya adalah Amien Rais. 

Ia begitu berambisi menjadikan Ust. Abdul Somad sebagai pendamping Prabowo. Amien Rais hendak mengingatkan Ust. Abdul Somad agar mau menerima rekomendasi tersebut.

Menurutnya, Ustadz muda itu dapat berperan lebih di tengah masyarakat dengan menerima tawaran Cawapres, mendampingi Prabowo. Amien Rais juga menyinggung kisah dalam agama Islam soal Nabi Yunus dan memerangi kebatilan.

Padahal, kalau dipikir matang menerima atau menolak tawaran cawapres itu sebenarnya hak dari Ust. Abdul Somad sendiri. Itu adalah urusan pribadi yang tak perlu dipaksakan-paksakan. Apalagi itu dikaitkan dengan persoalan agama.

Ust. Abdul Somad telah memutuskan pilihannya. Sebagai seorang ulama, dia lebih menghendaki menjadi penceramah dan pendidik umat. Ia tak ingin menjadi pejabat atau tokoh politik.

Kita harus menghormati keputusan tersebut. Karena bagaimanapun keputusan itu merupakan pilihan pribadi seseorang.

Pemaksaan sebagaimana yang dilakukan oleh Amien Rais di atas justru menujukkan bahwa ada orang-orang di sekeliling Ust. Abdul Somad yang ingin memanfaatkan posisinya sebagai ulama untuk tujuan politik yang sempit.

Ini yang harus dihindari dan perlu diingatkan kepada Ust. Abdul Somad. Agar dirinya tak hanya menjadi martir dari kepentingan politik segelintir orang yang haus kekuasaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline