Tidak bisa dipungkiri, tes masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) setiap tahunnya semakin sulit. Hal ini disebabkan karena semakin tingginya minat anak-anak muda Indonesia yang ingin melanjutkan studi ke jenjang perkuliahan. Sehingga membuat persaingan masuk ke PTN semakin ketat.
Dalam dua tahun terakhir saja peningkatan persaingan untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri semakin berat. Ini dapat dilihat dari semakin tingginya nilai rata-rata peserta yang diterima oleh beberapa universitas. Tahun 2019 misalnya, untuk jurusan Saintek, Perguruan Tinggi seperti ITB nilai rata-rata peserta yang diterimanya adalah 659.26, sementara UI (638.29), UGM (632.79), ITS (623.79), Unair (610.89) dan beberapa universitas lainnya. Dari data SBMPTN 2019 ini dapat terlihat nilai rata-rata peserta semakin tinggi setiap tahunnya.
Sementara itu, Universitas yang paling diminati dalam SBMPTN tahun 2019 adalah Universitas Brawijaya dengan 55.871 peserta, Universitas Sebelas Maret dengan 48.735 peserta, Universitas Diponegoro dengan 48.440 peserta, Universitas Pendidikan Indonesia dengan 48.231 peserta, Universitas Negeri Semarang dengan 44.937 peserta, Universitas Padjajaran dengan 41.970 peserta, Universitas Hasanuddin dengan 41.846 peserta, Universitas Jember dengan 40.173 peserta, Universitas Negeri Yogyakarta dengan 38.007 peserta dan Universitas Sumatera Utara dengan 36.585 peserta.
Dari sepuluh Universitas ini, tidak terlihat nama Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung. Namun, tidak masuknya nama UI, UGM dan ITB dalam daftar Universitas yang paling diminati dalam SBMPTN bukan karena kampus tersebut tidak bagus atau kalah saing. Tapi Karena UI, UGM dan ITB adalah 3 daftar Universitas terbaik yang ada di Indonesia versi Webometric yang merupakan lembaga riset terbesar dari Spanyol milik Consejo Superior de Investigaciones Cientficas (CSIC).
Tidak masuknya UI, UGM dan ITB dalam 10 daftar kampus yang paling diminati di SBMPTN lebih karena pada faktor peserta itu sendiri yang tidak percaya diri dengan kemampuannya. Banyak dari mereka yang tidak ingin mendaftar ke Universitas tersebut lantaran nilainya dianggap tidak mencukupi.
"Kalau saya nilainya nggak masuk di perguruan tinggi A, saya tidak akan daftar-lah," ujar salah seorang peserta SBMPTN Ravik mencontohkan pikiran para peserta SBMPTN (Detik.com)
Ketatnya persaingan membuat sebagian besar peserta SBMPTN tidak percaya diri dengan kemampuannya. Karena bagi mereka, kampus-kampus top di Indonesia itu sangat sulit untuk ditembus.
Rasa minder dan merasa tidak mampu ini sebenarnya bisa diatasi dengan berbagai cara. Sehingga kamu bisa percaya diri bahkan bisa menembud universitas impianmu.
Pertama, Tentukan targetmu. Sebelum kamu memulai ada baiknya terlebih dahulu kamu menentukan targetmu. Karena akan lebih mudah untuk berhasil jika Kamu paham pada targetmu sendiri. Jurusan apa dan universitas apa yang Kamu targetkan. Kemudian berusahalah sambil terus mengingat target yang Kamu miliki.
Kedua, Buatlah jadwal belajar. Kamu harus mau disiplin untuk dirimu sendiri. Tentukan kapan saja Kamu harus belajar dengan efektif. Ikuti jadwal belajar yang sudah Kamu buat dengan disiplin.
Ketiga, Ikuti Bimbingan Belajar atau belajar dengan guru privat. Untuk memiliki kemampuan lebih dari teman-temanmu disekolah maka kamu harus belajar lebih banyak dari mereka, terlebih jika kamu menyadari bahwa kemampuanmu saat ini belumlah cukup untuk menembus SBMPTN, maka mengikuti bimbingan belajar atau mencari guru privat sangatlah penting agar bisa memiliki kemampuan lebih di atas rata -- rata siswa pada umumnya, dari guru atau tutor terbaik kamu juga akan mendapatkan bimbingan belajar yang lebih terarah sehingga kamu akan lebih siap lagi menghadapi SBMPTN dan mendapat nilai yang terbaik pula.