Lihat ke Halaman Asli

Adanya Vaksin Covid-19 Menuai Pro dan Kontra

Diperbarui: 11 Agustus 2021   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Jakarta -- Vaksin Covid-19 ini ramai di perbincangkan oleh masyarakat Indonesia, karena masyarakat sekarang dilanda kecemasan dan keraguan dengan adanya wajib vaksin Covid-19. Tak terkecuali masyarakat Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Pada hari Selasa, (10/8/2021) terdapat masyarakat yang merasakan cemas karena adanya wajib vaksin.

Semenjak adanya virus covid-19 segala upaya telah dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat guna untuk mencegah terjadinya penyebaran virus covid-19. Salah satunya pemerintah rela menghabiskan dana yang jumlahnya triliunan untuk mendapatkan Vaksin yang datang dari China.

Namun, masih saja menuai pro dan kontra dari berbagai masyarakat tentang adanya vaksin. Beberapa masyarakat mendukung dan mengikutinya secara antusian namun ada juga yang merasakan kecemasan dan ragu bahkan ada juga yang menolak adanya vaksin. 

Masyarakat memiliki berbagai alasan terkait adanya vaksinasi covid-19, Diana Nur Jannah (21 tahun) yang antusias karena adanya vaksinasi dan tuntutan dari pekerjaannya untuk segera vaksin.

"Saya bekerja dan di kantor tempat saya bekerja diwajibkan mengikuti vaksinasi yang dianjurkan pemerintah. jadi saya melakukan vaksin, tapi menurut saya bagus si vaksin untuk menambah imun di tubuh dan menghindari resiko tertular Covid-19." Ujar Diana Nur Janah sebagai peserta vaksin, pada selasa (10/8/2021).

Diana juga menambahkan bahwa selain melaksanakan vaksin Covid-19, ia juga sesering mungkin mengkonsumsi makanan yang sehat dan vitamin untuk menambah imunnya.

"selain itu juga saya sangat menjaga pola makanan yang sehat dan sesering mungkin mengkonsumsi vitamin C untuk menambah imun tubuh saya, saya juga sering minum air putih hangat yang banyak agar tidak mudah tertular covid-19" Ujar Diana Nur Janah yang akrab disapa diana.

Berbeda dengan Alda Safitri (23 tahun) yang sangat menolak adanya vaksin.

" kalau saya sangat menolak adanya vaksin, saya datang ke Puskesmas Tanjung Barat hanya untuk menemani Ibu saya yang akan di vaksin karena tuntutan dari tempat kerjanya." Ujar Alda Safitri sebagai pendamping peserta vaksin pada selasa (10/8/2021)

Alda juga menambahkan bahwa ia menolak untuk di vaksin karena adanya berita orang meninggal karena vaksin, bahkan temannya pun merasakan efek samping setelah di vaksin sehingga ia takut di vaksin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline