Lihat ke Halaman Asli

Caleg Stres Sudah Biasa, Simpatisan Bunuh Diri?

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Agak miris membaca koran Kompas pagi ini, Sabtu 12 April 2014. Dalam Kompas tersebut disebutkan bahwasanya para caleg yang gagal dalam pileg Rabu lalu mulai mendatangi Pondok Al-Busthomi milik Ujang Busthomi dalam berita yang berjudul “Caleg Depresi, Pergi ke Paranormal”. Pada berita lainnya, disebutkan pula ada seorang simpatisan yang telah melakukan percobaan bunuh diri dikarenakan caleg yang didukungnya tak lolos dan diduga adanya olokan dari rekan-rekannya sebagai salah satu penyebabnya (“Kecewa Caleg yang DIjagokan Tak Lolos, Simpatisan Coba Bunuh Diri”).


Dua berita tersebut menyiratkan hal yang sama, yakni sebab gagalnya para caleg atas perolehan suara. Sehingga mengakibatkan stresnya para caleg dan percobaan bunuh diri seorang simpatisan. Bila dalam peristiwa stresnya para caleg, hal tersebut saat ini sudah menjadi sesuatu yang biasa. Sedangkan dalam peristiwa yang kedua (red. percobaan bunuh diri simpatisan), maka hal tersebut merupakan sesuatu hal yang tidak biasa.


Pembelajaran apakah yang dapat kita ambil dari kedua peristiwa tersebut di atas? Setidaknya 6 (enam) hal inilah yang seharusnya dilakukan oleh para caleg dan simpatisan saat pileg, sehingga bilamana kalah, mereka tidak akan stres dan bunuh diri:


1. Tidak menggunakan politik uang;

2. Tidak meminjam atau menerima pinjaman uang kepada/dari pihak lain;

3. Tidak menggunakan modal usaha bisnisnya;

4. Melakukan sosialisasi dan berkontribusi aktif kepada masyarakat dan memaparkan programnya (pendidikan politik bagi masyarakat);

5. Melakukan koordinasi yang baik dengan parpolnya;

6. Berdoa dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.


Bilamana 6 (enam) hal tersebut di atas telah dilakukan dan ternyata masih gagal juga menjadi anggota dewan, maka setidaknya tidak akan mengakibatkan stres yang berkepanjangan. Selain itu juga dikenal adagium bahwasanya, “Kegagalan Itu Adalah Kemenangan Yang Tertunda”.


#Salam keadilan… ;)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline