Lihat ke Halaman Asli

Ernip

TERVERIFIKASI

Wanita dan Karyawan swasta

[Mudasiana] Saya dan Celana Jeans Keberuntungan

Diperbarui: 10 Maret 2017   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

taken by carolyne

Awal perjalanan saya mulai menyukai jeans, novel berjudul Celana (Jeans) Keberuntungan sedikit banyak mempengaruhi saya. Celana yang digandrungi semua lapisan masyarakat terutama kawula muda dan dianggap punya selera jika memiliki jeans.

Meski saya bukan pengikut mode terkini, tetap saja ada rasa bangga walau hanya punya satu jeans. Jeans pertama pemberian mamak menjadi simbol saya resmi jadi anak remaja. Supaya tidak lekas rusak, jeans itu baru keluar dari lemari di hari Minggu saja.  

Judul ini terjemahan dari The Sisterhood of Travelling Pants. Sebuah jeans bekas yang membawa keberuntungan. Bercerita tentang kisah persahabatan empat atau lima gadis remaja sebaya saya. Jeans bekas itu pun menjadi simbol sekaligus saksi dalam perjalanan kisah mereka.  

Satu kisah dari untaian cerita keberuntungan karena jeans tersebut yang paling saya ingat hingga kini. Salah satu gadis di antara mereka mengenakan jeans itu saat main bola. Berhasil memasukkan bola ke dalam gawang alhasil regu mereka mendapat kemenangan. Main bola pakai jeans? Mereka pun lama-lama mereka meyakini jeans itu memang membawa keberuntungan.

Setelah masa pinjam habis, novel karya Ann Brashares itupun kembali ke sarangnya di perpustakaan umum daerah. Lewat kisah tersebut pandangan saya tentang jeans berubah. Oleh novel ini bisa jadi juga merubah pikiran anak remaja lain tentang jeans seperti saya.

Dulunya saya mengira celana jeans itu berat saat dipakai. Urusan lain bertambah jika membayangkan saat mencuci, apalagi mencuci pakai tangan pula menyetrikanya.Ternyata saya salah paham. Dalam masa itu, suatu ketika seorang sahabat mengajak saya jalan-jalan ke pasar. Disana sebuah celana jeans bekas menarik perhatian saya.

Celana jeans selutut bersaku di kiri kanan. Saku yang agak dalam menjadi penghuni berbagai benda termasuk duit recehan. Sulaman bunga berwarna pink disengaja di sebelah kiri berpadu tampak feminim. Saya bebas bergerak ketika memakainya. Selain ringan ukurannya sangat pas di pinggang saya. Saking seringnya saya pakai bagian belakang celana itu tipis hampir robek.

Sekilas jeans tampaknya hanya bagian dari pakaian. Namun bahan denim ini selalu menjadi pusat perhatian meski modelnya itu-itu aja. Jeans celana misalnya kalau tidak panjang ya pendek beserta saku yang selalu hadir. Tapi jeans tetap eksissejak jaman baheula. Jeans juga di segala tempat dan masa: kuliah, jalan-jalan, ke pesta, kerja, ke tempat ibadah.

Sekarang saya tidak punya celana jeans pendek. Satupun. Semuanya celana jeans yang saya punya jeans panjang. Dua jeans dari jaman kuliah saya bawa ke tempat tinggal baru.

Desember tahun lalu, jeans terlama yang ada pada saya batal saya pakai. Saat mau pakai tiba-tiba terdengar suara, “krek”. Peringatan masa pakai telah habis. Owh! Ternyata jahitan atas saku belakang robek. Beugh! Resiko orang berduit lingkar pinggang bertambah—padahal duit recehan. Hehe.

Jeans cocok dengan hampir semua atasan. Apalagi untuk saya yang tidak sensitif dengan fashion. Rata-rata baju saya dilemari saya padukan dengan jeans. Dalam lima hari kerja saya lebih sering pakai jeans.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline