Lihat ke Halaman Asli

Boikot klub Tarkam

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kalau klub di daerah Anda masih gunakan APBD, berarti masih klub tarkam walaupun ikut kompetisi LPI atau LSI. Maka, menonton klub tsb sama saja dg mendukung kebobrokan sepakbola.

Kalau klub di daerah Anda masih dikepalai oleh walikota atau bupati atau anggota dewan, besar kemungkinan klub anda terkontaminasi politik dan karenanya masih klub tarkam walaupun ikut kompetisi LPI atau LSI. Maka, menonton klub tsb sama saja dg tdk mendukungnya nenjadi klub profesional.

Jika klub di daerah Anda masih kewalahan menggaji pemain, berarti masih klub tarkam walaupun ikut kompetisi LPI atau LSI. Maka, menonton klub tsb sama saja dg mendukung kebobrokan sepakbola.

Kalau klub di daerah Anda masih sering terlibat tawuran, baik antarpenonton maupun di antara pemain dan wasit, lalu tdk ada tindakan tegas dari pihak klub, berarti klub anda masih klub tarkam walaupun ikut kompetisi LPI atau LSI. Maka, menonton klub tsb sama saja dg mendukung kebobrokan sepakbola.

Sebagai penonton sepakbola, kita pun bisa andil dlm memperbaiki kisruh persepakbolaan kita meskipun hanya dgn langkah kecil, yaitu boikot kebobrokan (klub tarkam). Kalau semua org tdk mau menonton pertandingan klub tarkam, diharapkan klub menjadi sadar dan mau berbenah.

Mari berhenti menyalahkan kegelapan. Mari kita nyalakan lilin dg memberikan hukuman sosial kpd klub2 tarkam, yaitu dg boikot.

Bravo pencinta sepakbola nasional.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline