Lihat ke Halaman Asli

IKAH NURJANAH

ikah nurjanah

Hidup sebatang kara, kakek Karsidi mampu bertahan hidup diusianya yang sudah senja.

Diperbarui: 13 Juni 2021   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Depok - Kakek Karsidi berusia 68 tahun merupakan sorang pemulung yang juga seorang marbot mushola ia tak punya keluarga dan tinggal sebatang kara. Kakek Karsidi tinggal di sebuah gubuk kecil dan sempit, gubuk tersebut di bangun di tanah milik orang lain. Tak hanya kecil dan sempit dindingnya hanya terbuat dari kayu, dan ketika hujan bagian dalam rumah tersebut pasti basah.

Untuk mencukupi kebutuhanya Kakek Karsidi hanya mendapatkan uang dari hasil mulungnya yang tidak menentu. Di tengah kondisinya yang serba kekurangan, Kakek karsidi juga mengabdikan diri sebagai marbot masjid di dekitar rumahnya kadang jika hujan dan membuat rumahnya basah ia tinggal di masjid yang ia bersihkan. Di usia yang sudah tua membuat kakek Karsidi selalu melakukan hal-hal yang baik. Ia selalu melakukan itikaf dan tahajud berpasrah diri untuk hidupnya.

“Kakek tidak mengharapkan banyak. Baginya berbuat baik untuk sekitar dan selalu ikhlas atas apa yang ia dapat ia sudah sangat bersyukur”

Ada sekeompok mahasiswa yang beranggotakan 3 orang yaitu Syifa, Putri dan Aurel yang ber baik hati kepada kakek Karsidi, mereka mengadakan penggalangan dana untuk membantu sedikit-banyaknya perekonomian kakek Karsidi.Kelompok mahasiswa tersebut berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 1.050.000.  Mereka melakukan penggalangan dana ini dikarenakan keadaan kakek Karsidi yaang membuat mereka sangat ingin membantunya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline