Lihat ke Halaman Asli

Endro S Efendi

TERVERIFIKASI

Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Sebulan Jaga Hati, Masuk Gua Keajaiban

Diperbarui: 17 Mei 2019   05:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

endrosefendi.com

Some Time We Have to Disconnect, To Make a Connection. (Terkadang kita perlu memutuskan hubungan, untuk menjalin sebuah hubungan). Ya, kalimat dalam bahasa Inggris di atas memang sangat pas sebagai pengingat untuk setiap orang di era digital seperti saat ini. Betapa tidak. Hampir setiap orang sudah tidak mampu lagi hidup tanpa media sosial. Baik yang diakses melalui smartphone, tablet, laptop, dan perangkat multimedia lainnya. Maka, momen Ramadan adalah kesempatan paling tepat untuk menetralisir diri dari sampah emosi dan perasaan yang didapat dari media sosial.

Media sosial sebenarnya positif, bisa menjalin silaturahmi dan menjadi ladang informasi apa saja. Namun yang tidak disadari, ada saja sampah yang ikut serta saat membuka konten di media sosial. Tak hanya konten warta dusta atau ujaran kebencian. Perasaan tidak nyaman pun juga bisa terjadi ketika tak sengaja terlihat media sosial milik mantan atau milik orang lain yang pernah melukai hati dan perasaan.

Karena itu, ada baiknya mendisiplinkan diri masuk "gua keajaiban" selama Ramadan. Apa itu gua keajaiban? Gua keajaiban adalah berhenti total mengakses media sosial untuk kurun waktu tertentu. Misalnya, setiap malam sejak sebelum salat tarawih, hingga waktu sahur hendak berakhir, betul-betil berhenti mengakses media sosial.

Awalnya mungkin ada yang kurang nyaman, namun yakinlah, dampaknya justru akan semakin baik untuk kesehatan pikiran. Belum lama ini sahabat saya M Arifin yang bekerja sebagai driver angkutan daring mengeluhkan kondisi kesehatannya yang mudah terganggu.

"Sering sakit kepala tiba-tiba. Kalau sudah begitu ngga bisa kerja," keluhnya. Cek ke dokter selalu dikatakan sehat tak ada gejala apa pun. Sang dokter hanya berpesan agar dirinya tidak usah stres dan banyak pikiran.

Saya pun menyarankan dirinya masuk gua keajaiban. Sejak Ramadan hari pertama, dia selalu menjalaninya. Setiap sebelum tarawih, telepon seluler sudah dinonaktifkan wifi dan paket datanya. Praktis yang berfungsi hanya telepon biasa. Artinya, jika ada sesuatu yang sangat penting, masih bisa ditelpon.

Hampir sepekan berlalu, dia mengakui sangat nyaman dan sakit kepalanya tidak kambuh lagi. "Dulu saya beranggapan, jangan sampai ketinggalan informasi. Ternyata, puasa informasi malah bikin sehat dan pikiran makin tenang," ujarnya.  

Saya pun, rutin membiasakan diri masuk gua keajaiban. Sebagai gantinya, ada nomor telepon lain tanpa paket data, yang hanya diketahui beberapa orang saja. Tujuannya adalah agar proses masuk gua keajaiban bisa lebih maksimal.

Jadi, sudah siapkah Anda masuk gua keajaiban? (*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline