Lihat ke Halaman Asli

Elesia

I'm a writer

Andai Kita Disatukan, Tidak Diduakan (2)

Diperbarui: 23 Maret 2018   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mia dan William pergi menemui Ryan hari itu juga ke rumah sakit.  Mereka mendapati Ryan yang di temani beberapa perawat memasuki ruang kemoterapi. Mia kembali menangis, kali ini ia menahan dirinya. Menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya  agar suaranya tidak terdengar.

William : Kendalikan dirimu, sayang?

Mia          : ... Ya ampun.. (Menyandar di bahu William) Dia tampak sekarat. (menatap William dengan wajah basah)

William : Kita tunggu disini saja (memapah Mia yang bahunya mulai bergetar)

Mereka menunggu hingga dua jam lebih, dan Ryan masih belum keluar dari ruangan itu. Kemudian Sindi, adik William yang kebetulan bertugas di rumah sakit hari itu melihat  mereka, dan segera datang menghampiri.

Sindi       : William? Mia! Kenapa kalian disini? Siapa yang sakit?

William : Teman kami Sin.. Kau sedang bertugas?

Sindi       : Seharusnya sudah selesai satu jam yang lalu, tapi aku harus menunggu pengobatan pasienku satu orang lagi. Teman kalian dirawat disini?

William : (Mengangguk)

Sindi       : Siapa namanya?

Mia          : Ryan, dia sudah masuk keruangan itu (menunjuk ruangan kemoterapi) dua jam yang lalu, tapi sampai sekarang belum keluar .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline