Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Skandal Miss Universe, Jahiliyah di Zaman Modern

Diperbarui: 8 Agustus 2023   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilihan Miss Universe (dok.kumparan)

Ajang Miss Universe menjadi heboh ketika terungkap skandal memalukan yang dialami oleh para peserta kontes ratu-ratuan tersebut. Ternyata dalam proses pemilihan, ada saat mereka disuruh telanjang bulat dengan alasan body checking. Padahal dalam rundown acara, tidak ada hal itu dicantumkan. 

Selain itu, mereka diminta foto telanjang, sedangkan  di ruangan tersebut terdapat dua laki-laki dan satu perempuan. Para peserta menjadi trauma dengan adanya sesi pemotretan telanjang ini. Tetapi mereka terpaksa menjalaninya.

Terungkapnya kasus tersebut karena Instagram story Sally Giovanni, National Director Miss Universe Indonesia 2023. satu peserta melayangkan gugatan kepada penyelenggara event Miss Universe ini.

Kegemparan itu disikapi  CEO Miss Universe Indonesia 2023, Eldwen Wang. Dia langsung  mengumumkan pengunduran diri, disusul fotografer Rio Motret, serta Slams Wiyono dan Poppy Capella. Namun tampaknya Sally Giovanni tetap meneruskan kasus ini di ranah hukum. 

Rupanya, borok dari penyelenggaraan Miss Universe Indonesia tidak berhenti pada soal eksploitasi tubuh para peserta. Terendus kecurangan yang dilakukan oleh salah satu peserta Miss Universe. Dia adalah Fabienne Nicole menyuap panitia dan juri agar ditetapkan sebagai pemenang Miss Universe. Hal ini terbongkar oleh Rizky Ananda Musa, Province Director Miss Universe Jawa Barat. 

Jahiliyah

Eksploitasi tubuh perempuan lazim dilakukan pada zaman jahiliyah. Pada perkembangannya, tetap saja ada orang-orang yang menjadikannya ladang uang. Harus diakui, hal ini merupakan cara yang sangat mudah untuk mengeruk keuntungan. 

Ajang kontes ratu-ratuan diciptakan untuk meraup uang sebanyak-banyaknya dengan mengeksploitasi tubuh perempuan. Apapun alasannya, tubuh perempuan yang diutamakan mendapatkan penilaian. Kecerdasan, keterampilan, pendidikan hanya nomor kesekian. 

Sesungguhnya ajang event seperti ini tidak layak diselenggarakan di Indonesia yang berpenduduk mayoritas muslim. Sebab dalam agama Islam, tidak ada anjuran mengutamakan kecantikan fisik, apalagi menjual kemolekan tubuh perempuan. 

Perlu diingat bahwa tokoh-tokoh perempuan dalam Islam terkenal karena memiliki kelebihan. Misalnya Siti Khadijah yang pandai dalam bisnis, Siti Aisyah yang sangat cerdas, mengingat 2000 hadits Rasulullah, hingga Fatimah Al Fikri yang mendirikan universitas pertama. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline