Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Romantisme Dalam Temaram Lumbung Mataram

Diperbarui: 12 Maret 2023   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Area depan Kopi Lumbung Mataram (dok.wahyusapta)

Kapan kita merasa romantis? Ternyata tidak hanya di waktu turun hujan. Bukan pula ketika bersama pasangan. Romantis bisa muncul karena suasana di sekeliling kita.

Begitu pula yang saya rasakan ketika memasuki area Kopi Lumbung Mataram bersama teman-teman Clickompasiana dalam event Click Goes to Jogja.  Sejak langkah pertama, suasana romantis menyergap dari temaramnya senja yang bergulir di antara dedaunan. 

Yup, Kopi Lumbung Mataram adalah kafe dan resto yang menyajikan romantisme selain makanan dan minuman. Dengan luas sekitar satu hektar, Kopi Lumbung Mataram berhasil menciptakan suasana yang romantis untuk setiap orang.

Kopi Lumbung Mataram termasuk hidden gem, karena letaknya yang tersembunyi di antara pemukiman penduduk di Purbayan, Kotagede, Yogyakarta. Bagi yang belum pernah ke sini, mereka ragu karena jalan menuju ke tempat ini agak kecil dan berbelok-belok. Tapi sejatinya tempat ini ada sejak zaman kerajaan Mataram berdiri.

Sebuah rumah kuno yang telah ada sejak tahun 1750 menjadi basis dari Kopi Lumbung Mataram. Rumah ini dikelilingi oleh kebun yang luas dan pepohonan besar yang rindang. Sebagian dari halaman kebun disulap menjadi spot untuk makan dan minum.

Setelah melewati tulisan Kopi Lumbung Mataram, kita tengok ke kiri ada bangunan Limasan yang terbuat dari kayu. Begitu juga perangkat meja dan kursi yang antik. Saya yakin perabotan tersebut usianya puluhan tahun. 

Ke sebelah kanan ada beberapa ayunan untuk bermain, di belakangnya ada kandang Kebo (kerbau) yang juga dijadikan tempat untuk santai makan dan minum, lengkap dengan meja dan kursi. Jangan kuatir, kerbaunya sudah lama tidak ada. Kandang ini bersih dan nyaman digunakan. Kesannya unik, minum kopi dalam kandang kerbau yang dinaungi pohon besar.

Lanjut lagi melangkah, di sebelah kiri ada pos gardu tinggi terbuat dari kayu. Di bawahnya terdapat seluncuran untuk anak-anak. Sedangkan di sebelah kanan ada pendopo dengan alas tikar bagi yang ingin makan lesehan.

Lebih jauh ke sebelah kiri ada deretan bangku di area terbuka. Di sini tentu saja berhembus angin semilir yang dapat meninabobokan kita. Tetapi bisa juga menjadi tempat pertemuan sekelompok orang. 

Gapura kecil (dok.wahyusapta)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline