Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Dalam Kesunyian Malam

Diperbarui: 10 Mei 2021   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dok.pri)

Telah ku tumpahkan cinta dalam lembaran-lembaran malam Ramadan. Menggugah rindu yang selama ini hampir padam. Puing-puing harapan kembali tersusun menuju langit. Di antara hidup yang terasa kian pahit.

Sunyi ku adalah hamparan penghambaan kepada Yang Mahakuasa. Menyingkirkan serbuan hasrat dunia. Menghitung jejak kasih yang disampaikan melalui cahaya bintang. Menembus kekelaman dengan benderang.

Memang, pendakian ini semakin terjal dan berliku. Untuk meruntuhkan keangkuhan yang membeku di kalbu. Bersimbah luka dan air mata sebagai penggugur dosa.  Lalu tersungkur memohon ampunan Nya.

Sepuluh malam terakhir meniti dalam  waktu yang tersisa. Jiwa ini hanya dipenuhi satu rasa, cinta. Aku mencinta kepada yang Mahacinta. Dan Dia pun melimpahkan cinta sebenar-benar cinta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline