Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Turki Lockdown Selama Tiga Minggu untuk Menekan Penyebaran Covid-19

Diperbarui: 28 April 2021   23:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dok.trt.world)

Akhirnya pemerintah Turki memberlakukan lockdown selama tiga minggu untuk menekan penyebaran virus corona. Dengan pemberlakuan ini, diharapkan pertumbuhan kasus per hari bisa di bawah lima ribu.

Hal ini diumumkan langsung oleh presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, setelah rapat kabinet selama tiga jam di Ankara. Masa lockdown dimulai besok 29 April hingga setelah Idul Fitri  17 Mei 3021.

Lockdown mencakup tiga unsur:

1. Semua kantor dan tempat bekerja harus menangguhkan aktivitas mereka, termasuk organisasi dan perusahaan swasta. Kecuali aktivitas dari kementerian dalam negeri yang menangani distribusi pangan dan manufaktur.

2. Fasilitas sosial dan akomodasi tidak ada pengecualian. Jam malam diberlakukan agar semua terkontrol. Perjalanan keluar kota dibatasi hanya beberapa kali sehari. Transportasi umum beroperasi 50 %.

4. Sekolah-sekolah diwajibkan menunda aktivitas, dari tingkat universitas hingga PAUD. Bahkan penyelenggaraan ujian juga ditangguhkan hingga lockdown selesai.

3. Jika ada yang ingin melakukan perjalanan antar kota, harus memiliki surat izin yang dikeluarkan dinas setempat.

Menurut Erdogan, lockdown diberlakukan  agar bisa menekan infeksi yang disebabkan virus corona. Kalau Turki tidak memutuskan pembatasan yang ketat ini, mereka akan "membayar mahal" untuk sektor pariwisata, perdagangan dan pendidikan.

Sebagaimana diketahui, sektor pariwisata merupakan andalan Turki karena memasukkan devisa yang besar. Sektor ini akan terpukul jika kasus Covid 19 meningkat pesat. Para wisatawan menjadi enggan datang ke Turki. 

Eropa akan memulai beraktivitas dalam waktu dekat. Karena itu Turki tidak ingin ketinggalan. Upaya Turki adalah menekan jumlah kasus agar berada di bawah 5000. Dengan demikian setelah lebaran Turki bisa mengikuti perkembangan Eropa.

Dalam masa lockdown selama tiga minggu, masyarakat kembali melakukan WFH (bekerja dari rumah). Penjualan makanan melalui sistem online, siap antar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline