Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Turki Lockdown Selama Tiga Minggu untuk Menekan Penyebaran Covid-19

28 April 2021   22:49 Diperbarui: 28 April 2021   23:28 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dok.trt.world)

Akhirnya pemerintah Turki memberlakukan lockdown selama tiga minggu untuk menekan penyebaran virus corona. Dengan pemberlakuan ini, diharapkan pertumbuhan kasus per hari bisa di bawah lima ribu.

Hal ini diumumkan langsung oleh presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, setelah rapat kabinet selama tiga jam di Ankara. Masa lockdown dimulai besok 29 April hingga setelah Idul Fitri  17 Mei 3021.

Lockdown mencakup tiga unsur:

1. Semua kantor dan tempat bekerja harus menangguhkan aktivitas mereka, termasuk organisasi dan perusahaan swasta. Kecuali aktivitas dari kementerian dalam negeri yang menangani distribusi pangan dan manufaktur.

2. Fasilitas sosial dan akomodasi tidak ada pengecualian. Jam malam diberlakukan agar semua terkontrol. Perjalanan keluar kota dibatasi hanya beberapa kali sehari. Transportasi umum beroperasi 50 %.

4. Sekolah-sekolah diwajibkan menunda aktivitas, dari tingkat universitas hingga PAUD. Bahkan penyelenggaraan ujian juga ditangguhkan hingga lockdown selesai.

3. Jika ada yang ingin melakukan perjalanan antar kota, harus memiliki surat izin yang dikeluarkan dinas setempat.

Menurut Erdogan, lockdown diberlakukan  agar bisa menekan infeksi yang disebabkan virus corona. Kalau Turki tidak memutuskan pembatasan yang ketat ini, mereka akan "membayar mahal" untuk sektor pariwisata, perdagangan dan pendidikan.

Sebagaimana diketahui, sektor pariwisata merupakan andalan Turki karena memasukkan devisa yang besar. Sektor ini akan terpukul jika kasus Covid 19 meningkat pesat. Para wisatawan menjadi enggan datang ke Turki. 

Eropa akan memulai beraktivitas dalam waktu dekat. Karena itu Turki tidak ingin ketinggalan. Upaya Turki adalah menekan jumlah kasus agar berada di bawah 5000. Dengan demikian setelah lebaran Turki bisa mengikuti perkembangan Eropa.

Dalam masa lockdown selama tiga minggu, masyarakat kembali melakukan WFH (bekerja dari rumah). Penjualan makanan melalui sistem online, siap antar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun